Pahlawan Itu Bukan Dikendalikan Teknologi

- Jumat, 8 November 2019 | 14:45 WIB

TARAKAN – Definisi seorang pahlawan tidak harus diidentikkan dengan mengangkat senjata membela bangsa dan negara. Tapi menjadi pahlawan juga bisa dilakukan dengan memberi manfaat bagi banyak orang, terutama bangsa dan negara.

Itu diungkapkan Ketua Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Agus Mulyono dalam kegiatan Respons Kaltara dengan tema pahlawan di mata pemudadi Universitas Borneo Tarakan (UBT), Kamis (7/10) pagi.

“Konsep pahlawan tidak melulu orang yang mengangkat senjata dan mengangkat mikrofon, tapi orang yang bisa memberikan manfaat bagi orang banyak juga bisa didefinisikan sebagai pahlawan,” ungkapnya.

“Siapa pun bisa menjadi pahlawan, asalkan dia bsia memberikan manfaat ke banyak orang dengan mengesampingkan kepentingan dirinya sendiri,” tuturnya.

Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Saddam Al Jihad mengatakan, keberadaan pahlawan yang berjuang untuk bangsa dan negara bisa menjadi contoh pemuda saat ini dalam melakukan berbagai hal. “Saat pemuda-pemuda ketika melakukan pergerakan, baik dengan turun ke jalan atau berkreasi dengan musik atau teknologi harus memiliki motivasi untuk menjadi seorang pahlawan. Artinya pahlawan saat ini tidak melulu berbicara dengan darah saja, tapi lewat seni atau apa pun itu bisa menjadi pahlawan,” ucapnya.

Dirinya mengharapkan muncul gerakan mengubah citra ke depan terhadap aktivis pemuda. Agar memunculkan daya saing. Saat ini peranan teknologi sangat penting untuk menciptakan aktivis pemuda yang memiliki daya saing. “Kami harapkan anak-anak muda ini bisa mengendalikan teknologi, bukan malah menjadi yang dikendalikan oleh teknologi,” tuturnya.

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UBT Alif Putra mengatakan, definisi pahlawan itu adalah seseorang yang berani memperjuangkan kebenaran dan berani mengorbankan dirinya untuk kepentingan bangsa dan negara. “Namun generasi milenial saat ini mencari dan menciptakan sosok pahlawan baru, bukan berarti kita melupakan pahlawan yang memperjuangkan negara kita sebelumnya. Kita ketahui bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya,” tuturnya.

Saat ini tugas generasi muda dan pemuda ialah menciptakan pahlawan baru, segala lini dari sendi-sendi kehidupan bernegara Indonesia berpeluang melahirkan pahlawan baru di era milenial. “Artinya generasi saat ini harus menyesuaikan dengan tantangan zaman,” tuturnya.

Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) Polda Kaltara Kombes Pol Moh. Yamin Sumitra  mengungkapkan bahwa menjadi seorang pahlawan masa kini tidak harus mengangkat senjata seperti dulu, semua profesi bisa menjadi pahlawan. “Semua profesi bisa menjadi pahlawan asalkan bisa melaksanakan profesinya baik dan benar, hal itu saja dilakukan sudah bisa kita katakan sebagai pahlawan,” imbuhnya.

 

ORANG TUA, PENENTU GENERASI

Pesan-pesan dari yang disampaikan oleh para pahlawan, seyogianya bukan hanya untuk dikutip dan direnungi saja. Namun perlu dijadikan contoh untuk diimplementasikan oleh kita sebagai generasi penerus.

Demikian salah satu pesan yang disampaikan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. H Irianto Lambrie.

Sejalan dengan temanya, kegiatan yang digagas Humas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara ini, menghadirkan narasumber dari dua generasi. “Mendengarkan penyampaian anak-anak kita, dari kalangan pemuda tadi, dalam memaknai pahlawan, saya optimistis di masa mendatang, Indonesia akan bisa lebih baik. Artinya, generasi muda kita penuh inovasi, memiliki cara pikir yang cerdas dalam menyongsong kehidupan di masa depan yang memiliki tantangan yang semakin berat,” kata Irianto

Diungkapkan, dalam kehidupan ada tiga masa. Yaitu masa lalu, kini dan masa depan. Masa lalu sejarah, kini merupakan hidup yang kita jalani sekarang dan  masa depan adalah yang harus dipersiapkan.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X