Orang Tua Harus Awasi Anak Main Gadget

- Kamis, 7 November 2019 | 13:32 WIB

TANA TIDUNG - Meskipun teknologi digital dapat digunakan dalam membangun anak-anak belajar dan berkembang, penting bagi orang tua untuk memantau jenis informasi apa yang dapat diakses menggunakan gadget mereka.

Diungkapkan PLT Kepala Dinas Diskominfo KTT, Wirahadi Rahmatsyah, tak dipungkiri bahwa anak-anak masa kini walau masih di bawah umur, namun sudah mampu menggunakan fasilitas teknologi yang saat ini serba canggih karena terhubung jaringan internet.

“Semua informasi tersedia di internet. Maka dari itu, jika kita tidak membatasi dan mengawasi anak kita dalam penggunaan internet, anak kitalah yang akan menjadi korban dari pengaruh negatif internet,” kata PLT Kepala Dinas Diskominfo KTT, Wirahadi Rahmatsyah.

Wirahadi mengungkapkan, selain dibutuhkan pengawasan dan kontrol terhadap anak saat berinternet, para orang tua juga diharapkan dapat memberikan pengetahuan, bimbingan serta pengarahan mengenai dunia teknologi yang terhubung dengan internet. Karena menurutnya, internet pun memiliki manfaat  yang besar bagi pengetahuan anak.

Ia melanjutkan, anak-anak mempunyai rasa keingintahuan yang besar. Dengan tidak adanya arahan, bimbingan dan pengawasan dari pihak guru dan orang tua, mereka (anak) bisa sangat mungkin mengakses informasi-informasi negatif yang selama ini menjadi tanda tanya besar dan mereka sendiri belum pernah melihatnya sebelumnya. “Dan yang lebih parahnya lagi, mereka bisa ketagihan mengakses konten-konten negatif dan hal tersebut bisa mempengaruhi pribadinya dalam kehidupan nyata,” tuturnya.

Nani (34) salah satu orang tua siswa, ia mengatakan sejak berkembangnya zaman dan banyaknya jenis permainan game online kadang membuat anak lupa akan tugas dan kewajibanya sekarang. Tak jarang jika sudah berhadapan dengan game mereka hampir lupa makan dan lainnya.

"Saya heran sekarang, anak saya yang masih kelas 2 SMP hobinya main game online. Bahkan kalau tidak diingatkan buat makan, dia tidak makan. Setiap hari selalu saja game yang dihadapi," kisahnya.

Ie mengakui, untuk menghindari itu semua dirinya membatasi dengan membelikan ponsel biasa (bukan jenis android) agar sang anak tidak dapat bermain game online lagi. "Ketimbang anak saya nanti rusak karena game online lebih baik saya ganti handphone-nya dengan yang biasa. Intinya kita sebagai orang tua harus tegas dalam memgawasi anak. Kalau tidak tegas kasihan mau jadi apa nanti anak-anak kita ke depan,"ujarnya.

Adi salah seorang pemilik warnet di Tana Tidung mengungkapkan, seharusnya para pemain  game online juga bisa membatasi diri agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif. Ia menambahkan pengelola warnet yang menyediakan fasilitas  game bisa mengarahkan pelanggannya terutama para remaja untuk meraih prestasi seperti mengikuti pertandingan Ecosport.

"Permasalahan sekarang muncul pada masyarakat. Bentuk pengawasan terhadap remaja yang masih kurang. Hal itu terlihat pada pola asuh orang tua sekarang yang sengaja membawa anaknya ke warnet dan memberikan izin untuk bermain dengan leluasa di warnet. Sekarang game itu seperti gaya hidup, banyak orang bisa mendapatkan uang dari sini (game online)," ungkapnya. (*/rko/zia)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X