TARAKAN - Pembayaran pajak kendaraan bermotor menjadi perhatian serius Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Tarakan guna membantu pendapatan asli daerah.
Samsat Tarakan juga dalam waktu yang kurang dari 2 bulan ini, genjar melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk membayar pajak. Kepala Kantor Samsat Tarakan, Usman menegaskan bahwa realisasi pembayaran pajak mulai Januari hingga November 2019 masih sangat baik.
Terjadi kenaikan sekitar 83 persen dibandingkan 2018 lalu yang memang ada kebijakan dari Pemprov Kaltara. Seperti kebijakan keringanan pajak selama 6 bulan. Sehingga tahun ini lebih besar ketaatan pajak pemilik kendaraan setelah penerapan kebijakan tersebut.
Namun ia menegaskan, saat ini pihaknya bekerja secara maraton dengan melakukan inspeksi pajak melalui door to door atau melakukan penagihan langsung ke lapangan. Kemudian pihaknya juga melakukan optimalisasi kendaraan pajak keliling dan teras-teras Samsat difungsikan sekaligus melakukan sosialisai kepada masyarakat agar taat pajak.
Jika dilihat target sosialisasi, ia mengakui sangat bagus penerimaannya walaupun dengan kerja keras. Karena jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sebab target yang semakin tinggi. Kemudian, ekonomi masyarakat yang masih kurang stabil, jadinya itu yang mendorong pihaknya dalam melakukan intensifikasi kepada wajib pajak kendaraan bermotor.
“Sampai saat bulan November ini kita masih ditahap 83 persen, sedangkan target hingga 31 Desember 2019 mencapai 100 persen,” bebernya. Namin ia sendiri tetap optimistis dalam mencapai target yang masih kurang 17 persen tersebut.
Tambahnya, dengan sisa waktu yang masih kurang dari 2 bulan lagi, Samsat akan memenuhi target 17 persen tersebut. Pekan depan, pihaknya ini akan melakukan mappingatau pemetaan dimana saja potensi piutang yang harus ditagih agar bisa memenuhi target.
“Kita akan menyisir potensi wajib pajak yang kira-kira besar itu dan kita proritaskan dulu. Sedangkan masyarakat yang kalangan bawah kita tetap pantau juga, tetapi kita berhitung secara ekonomis,” ujarnya.
Dengan adanya waktu yang kurang dari 2 bulan ini, jika pihaknya mengejar wajib pajak kecil bisa saja tidak tercapai target. Tetapi ia tetap mengoptimalkan yang menjadi prioritas bagi wajib pajak menunggak dan angkanya besar.
Selain itu, jumlah wajib pajak di Tarakan belum bisa diprediksikan berapa jumlah yang harus dibayar, pihaknya hanya memberikan imbauan sosialisasi ke kelurahan, serta melakukan door to door. Selain itu pihaknya juga bekerja sama dengan Polres Tarakan melakukan razia, bahkan sosialisai baik dilakukan di rumah-rumah ibadah, sosialisasi terbuka, baik secara manual maupun elektronik, bahkan lewat ATM.
“Samsat Tarakan memiliki target paling besar di antara semua Samsat yang ada di wilayah Kaltara,” tuturnya.
Dijelaskannya, Tarakan adalah salah satu wilyaah di Kaltara yang memiliki banyak kendaraan, akan tetapi banyaknya kendaraan belum menjamin dalam tiap tahunnya semua membayar pajak, bahkan ada yang sampai lima tahun baru membayar pajak.
“Selain itu memang ada kendaraan-kendaraan yang menunggak itu tidak ada di Tarakan, seperti perusahaan yang di luar kota sehingga alatnya dikirim keluar daerah,” jelasnya. (agg/eza)