Lahir di Pedalaman Kalimantan, Tak Pernah Bermimpi Menjadi Anggota Legislatif

- Kamis, 7 November 2019 | 12:29 WIB

Sosok pria yang lahir di pedalaman kalimantan, tepatnya di Desa Long Lian, Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, yakni Kilat, saat ini dipercaya menduduki kursi Ketua DPRD Bulungan periode 2019-2024. Lalu seperti apa kisah perjalanan hidupnya hingga saat ini. Berikut liputannya.

 

RACHMAD RHOMADHANI,Tanjung Selor

 

DUDUK di kursi sebagai orang nomor satu di DPRD Bulungan, atau bahkan hanya sebagai anggota legislatif selama dua periode sebelumnya, diakui Kilat tak pernah diimpikannya. “Saya dari kecil tidak pernah memimpikan menjadi seorang anggota legislatif. Apalagi sampai duduk di kursi ketua ini,’’ ungkap Kilat, saat mengawali perbincangan dengan Radar Kaltara di ruang kerjanya kemarin (6/11).

Akan tetapi, lanjut pria kelahiran Desa Long Lian, 4 Desember 1968 ini, seiring perkembangan zaman yang telah dilaluinya, ditambah dengan semakin tingginya jenjang pendidikan yang ditempuhnya, yakni ia berhasil menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi di ASMI KNPI Samarinda, akhirnya kesempatan itu pun cukup terbuka lebar. “Tapi, tidak serta setelah lulus di ASMI KNPI Samarinda langsung terjun ke dunia politik. Melainkan, ikut bersama orang tua saya melanjutkan usaha sarang burung di Hulu Kayan. Lalu di tahun 2000-an beralih profesi ke kontraktor,’’ ujar ayah dari tiga orang anak ini.

Profesi kontraktor ini menjadi cikal bakal suami dari Martina Asang ini terjun ke politik. Tepatnya, pada 2004 lalu berjuang bersama Partai Damai Sejahtera (PDS). Hanya, lantaran saat itu masih diberlakukan sistem nomor urut dalam partai yang akan menduduki lembaga legislatif. Kesempatannya itu pun masih belum berpihak kepadanya. “Ya, kemudian di 2009 saya kembali terjun ke pileg. Hanya, beda partai lagi. Yaitu, Partai Demokrasi Pembaruan (PDP). Puji Tuhan, saat itu saya berhasil menduduki kursi sebagai anggota legislatif. Karena saat itu tidak lagi menggunakan sistem nomor urut, melainkan jumlah suara terbanyak,’’ katanya seraya bersyukur.

Di periode selanjutnya, tatkala verifikasi partai yang mengusungnya tak lolos. Akhirnya, Ia pun PAW (pergantian antar waktu) ke Partai Gerindra hingga saat ini. “Kalau tak salah waktu PAW di tahun 2013. Yakni dari PDP ke Partai Gerindra,’’ ucap pria alumni di SD Negeri 025 Long Lian, SMP Agape Tanjung Selor, dan SMA Negeri 1 Tanjung Selor ini.

Ditanya mengenai apa aspirasi masyarakat yang akan diperjuangkannya di periode ketiganya kali ini? anak bungsu dari enam bersaudara ini menerangkan bahwa hal utama yang akan diperjuangkannya yakni masalah ketenagakerjaan. Sebab, sejauh ini masih cukup banyak warga lokal yang belum terserap lapangan kerja. Sehingga menjadi perjuangannya agar perusahaan yang ada di Bumi Tenguyun ini setidaknya dapat menerimanya. “Masalah tenaga kerja ini memang perlu diperjuangkan serius. Ya, karena dengan tidak bekerja itu justru menimbulkan kerawanan di lingkungan,’’ tuturnya.

Selain itu, pria yang memiliki hobi olahraga sepak bola dan bulu tangkis ini menyebutkan, masalah lain yang patut untuk diperjuangkan yaitu mengenai petani dan nelayan. “Petani itu utamanya masalah irigasi di persawahan. Sedangkan, nelayan mengenai alat tangkapnya,’’ jelasnya.

Sebelum menutup perbincangannya dengan Radar Kaltara, Kilat mengaku segala keberhasilannya itu merupakan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa (YME). Oleh karenanya, saat ayah dari tiga anak ini kembali duduk di kursi legislatif, menandakan bahwa masyarakat masih menaruh harapan besar olehnya. “Saya akan terus memperjuangkan aspirasi mereka. Karena saya duduk di sini merupakan kepercayaan dari masyarakat,’’ ungkapnya. (ash)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X