Gedung DPUTR Tak Ideal bagi Transmart

- Rabu, 6 November 2019 | 12:03 WIB

TARAKAN - Rencana penggunaan gedung Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Tarakan sebagai lokasi Transmart kembali direvisi pihak investor. Pasalnya, berdasarkan hasil pengamatan, gedung DPUTR masih dinilai kecil atau masih jauh dari ideal. Seperti diketahui Transmart membutuhkan lokasi sekira 7.000 meter persegi untuk membangun.

“Tadinya mau menggunakan DPUTR, tapi ternyata luasan bangunannya tidak sesuai dengan standar mereka,” ungkap Wali Kota Tarakan dr. Khairul, M.Kes, Selasa (5/11).

Dijelaskan Khairul, gedung DPUTR tidak memenuhi syarat. Khairul menyatakan bahwa pihaknya telah mempertemukan pihak Transmart dengan beberapa pihak lainnya. Perlu negosiasi sebab hal ini lebih kepada pembahasan bisnis. Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan hanya bertugas memfasilitasi. “Tapi mereka bilang, kalau mau cepat harusnya ada bangunan yang sudah jadi. Kalau mau bangun lagi, butuh waktu paling tidak satu tahun lagi,” jelasnya.

Khairul menyatakan bahwa ada beberapa titik yang akan dijadikan lokasi cadangan pembangunan Transmart di Tarakan, yakni Jalan Mulawarman, Jenderal Sudirman dan Yos Sudarso. “Mereka sudah kontak sendiri untuk melakukan pembicaraan bisnis, termasuk di Jenderal Sudirman itu juga diminati,” tuturnya.

Berdasarkan pertemuan selama 3 hari yang lalu di Jakarta, Pemkot meminta kepastian terkait penggunaan gedung sebab sejak awalnya DPUTR rencananya akan dipindah dan gedung tersebut akan digunakan sebagai mal pelayanan publik seperti pengurusan perizinan, KTP, SIM, paspor, BPN dan sebagainya. “Jadi baru kami dapat jawabannya kemarin, bahwa luasannya itu ternyata tidak mencukupi. Tapi mereka tetap berkomitmen untuk masuk. Tapi kalau mau cepat ya harus ada gedung yang sudah jadi, doakan saja mudah-mudahan bisa cepat,” harapnya.

Berdasarkan pengamatan Transmart, kata dia, Tarakan merupakan kawasan hijau untuk berbisnis. Bahkan pihak Transmart sempat menawarkan untuk merubuhkan DPUTR, namun menurut Khairul hal tersebut tidak mungkin dilakukan pemerintah. “Kantor DPUTR terlalu banyak, jadi enggak seluruhnya dipakai satu lantai. Ini akan tetap berproses, cuma mencari tempatnya dengan luas 7 ribu meter, dengan luas lantai minimal 4 ribu,” imbuhnya.

Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Tarakan Ardiansyah mengungkapkan, sejauh ini pihaknya belum menerima adanya konfirmasi langsung dari pihak calon investor untuk mendaftar. Meski demikian, dirinya mengakui telah mendengar rencana pembangunan Transmart.

“Kemarin kami memang mendengar jika Transmart akan masuk ke Tarakan, namun secara laporan secara resmi kepada kami itu belum ada. Secara perizinan kami pastinya siap ketika ada investor yang masuk tapi saat ini belum ada konfirmasi resmi,” ungkapnya.

Meski belum mendapat konfirmasi secara langsung, menurutnya setiap investor selalu mempertimbangkan secara matang situasi dan kondisi wilayah yang ingin dituju. Proses tersebut memerlukan waktu yang cukup.

“Kami positif saja, mungkin pihak Transmart masih mengkaji dan mencari lahan yang pas di sini. Sehingga mungkin saat ini belum terpikir untuk di tahap ini dulu (perizinan),” tuturnya.

Pada kesempatan dalam kegiatan nongkrong bareng komunitasoleh Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltara, Sabtu malam 21 September lalu, Vice President Corporate Communication Transmart Satria Hamid Ahmadi mengungkapkan Tarakan yang masuk wilayah hijau untuk penetrasi Transmart berdasarkan survei 2 tahun sebelummya. Transmart bahkan mengharapkan ada konsep baru pembangunannya di Kaltara.

Pihaknya memastikan akan berkolaborasi dengan mitra lokal. Tujuannya tidak lain sebagai upaya pemerataan dari sisi ekonomi.

Perekonomian daerah yang dimaksud juga meliputi penyerapan tenaga kerja.

“Transmart akan menyerap tenaga kerja secara padat karya, sekira 800-1.000 orang. Bukan orang Jakarta, tapi orang sini. Biasanya 4 bulan sebelumnya, kami dari jajaran direksi menginisiasi semua putra daerah. Nantinya kami menjamin akan ada alih teklonogi (alih pengetahuan) hingga putra daerah yang disiapkan menjadi pemimpin Transmart masa depan,” ujarnya.

“Kita seleksi satu per satu produk UMKM, kita nilai produknya. Di satu buah toko Transmart ada berapa produk, banyak. Range-nya ada 80.000 produk SKU, stock keeping unit, rerata yang terserap di kita melalui seleksi itu, bisa 2.000-3.000, unggulan asli daerah. Ini potensi pasar yang bisa dimasuki. Ada tim merchandise. Jangan marah kalau nanti dinilai, kurangnya apa. Ini menjadi bahan bagi dinas, Pemkot untuk melakukan perbaikan yang tepat. Misalnya enak, tapi belum ada izin edar, UMKM cukup PIRT, kemasannya dan hal lainnya,” tambah Satria.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X