Butuh Bantuan, Kulit Mizyan Mengelupas

- Rabu, 6 November 2019 | 11:59 WIB

NUNUKAN – Bayi baru berumur 6 bulan bernama Mizyan Haziq Abdillah berasal dari Kecamatan Tunin Onsoi, terus menangis menahan rasa sakit. Kulitnya mengelupas.

Belum diketahui penyakit apa yang diderita Mizyan, terkendala dana dan kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk dilakukan tes laboratorium, bayi lak-laki itu terus menahan sakit.

Sejumlah dokter spesialis, baik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan dan Nunukan sudah pernah menangani Mizyan, meski sempat sembuh dan diperbolehkan pulang, penyakit Mizyan kembali lagi. Keadaan itu terus berulang hingga sekarang. Saat ini, Mizyan pun sedang dirawat di RSUD Nunukan.

Nurul Komar, orang tua Mizyan mengatakan, dirinya sendiri tidak tahu penyebab pasti anaknya bisa menderita penyakit kulit mengelupas di seluruh badan. Namun, Komar menceritakan riwayat anak pertamanya terkena penyakit bintik-bintik merah kecil, hingga akhirnya menjadi kulit mengelupas seperti saat ini.

“Anak saya awal lahir sebenarnya dalam keadaan normal, sehat dan tidak ada maslaah apa pun. Namun semenjak umur 3 bulan, muncul bintik-bintik merah kecil yang tidak lama kemudian terus melebar menjadi satu di keseluruhan badannya,” ujar Komar kepada pewarta harian ini.

Melihat keadaan itu, dirinya coba membawa anaknya ke dokter spesialis kulit. Saat itu dokter mengatakan anaknya terkena alergi. Untuk itu, dilakukanlah pengobatan dan berhasil sembuh. Namun, sembuh Mizyan hanya sepekan.

Setelah itu kembali lagi bintik merah yang melebar besar di sekujur tubuh Mizyan. Pada akhirnya Mizyan kembali dibawa ke RSUD Nunukan. Saat diperiksa, dokter mengatakan Mizyan sudah tidak didiagnosis alergi lagi. Saat itu, Mizyan didiagnosis dengan berbagai penyakit, seperti dermatitis dan penyakit kulit lainnya.

Namun, diagnosis itu tidak pasti kebenarannya karena belum dilakukan pemeriksaan laboratorium. Meski begitu, pasca dirawat sepekan, Mizyan kembali sembuh dan diperbolehkan pulang. Namun ia diberikan jadwal wajib pemeriksaan kembali.

“Pada waktu saat memang harus kontrol kembali anak saya, saya terkendala dana dan tidak bisa kontrol lagi sehingga memutuskan hanya lakukan rawat jalan, karena hanya rawat jalan membuat kondisi anak saya kembali kumat dan parah lagi. Itu sempat berjalan beberapa bulan, pada akhirnya saya bawa lagi ke Tarakan ketika sudah ada dana pengobatan,” ujar Komar.

Di RSUD Tarakan, Mizyan dirawat selama 5 hari, disana Mizyan juga harus melakukan pengecekan jaringan kulit yang dilakukan di laboratorium. Pada saat itu, Komar memaksakan permintaanya tes alergi di laboratorium, tapi karena kondisi kulit Mizyan sudah tidak memungkinkan dan tidak akan maksimal jika dilakukan, pemeriksaan atau pengecekan jaringan kulit tidak dilakukan.

Pada akhirnya Komar memutuskan kembali pulang ke Tulin Onsoi, membawa anaknya masih dalam keadaan kulit yang mengelupas.

Di rumahnya, Komar mengaku keadaan rumah cukup panas. Kendati begitu, Komar tetap tegar merawat anaknya yang terkadang merintih kesakitan. Obat yang diberikan sudah bermacam-macam, seperti obat yang dioles, ada obat diminum. Secara umum, ketika di rumah, dokter berpesan kepadanya untuk penanganan apa yang harus dilakukan dan menghindari makanan apa saja yang tidak boleh dikonsumsi serta jadwal rutin konsumsi obat.

“Kalau di rumah cara menenangkannya anak saya, kami bervariasi, terkadang kami berikan susu, sudah diam. Kadang juga kami ayun, bisa diam, namun terkadang juga tidak bisa diam sama sekali,” tambah Komar.

Menjalani pengobatan di RSUD Nunukan, selain menggunakan BPJS, pihak kecamatan di daerahnya bahkan di daerah lain, beberapa kali memberi bantuan. Sementara anaknya dirawat di RSUD Nunukan, Komar hanya meminta doa untuk kesembuhan anaknya. Komar mengaku anaknya sedang ditangani oleh doter spesialis kulit dan THT RSUD Nunukan.

Direktur RSUD Nunukan dr. Dulman yang dikonfirmasi media ini terkait Mizyan, mengatakan pihaknya masih melakukan penanganan pada bayi yang baru berumur 6 bulan tersebut. “Ya, masih kami tangani, pemeriksaan juga belum selesai, jadi kami belum bisa sampaikan keterangan dulu saat ini,” singkat Dulman. (raw/lim)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X