SAKIT PALAKU BAH..!! Elpiji 3 Kg Tembus Rp 60 Ribu..!!

- Rabu, 6 November 2019 | 09:49 WIB

TARAKAN – Harga mahal, dan tak mudah dicari bukan lagi masalah baru elpiji 3 kg. Barang yang juga disebut gas melon tersebut dijual dengan harga tinggi di sejumlah kios kelontongan.

Tuti (50), warga Selumit Pantai, mengaku gas melon semakin sulit ditemukan. Kalau pun ada dijual, cepat habis diserbu warga. “Gas saat ini sangat sulit, di pangkalan sudah 4 hari kosong. Kalau pun ada itu langsung tidak tahu dijual ke mana. Di kios juga begitu, kalau pun ada harganya bisa sampai Rp 60 ribu,” ujarnya.

Dari pantauan media ini, sejumlah pangkalan di Selumit Pantai memang tak memiliki stok tabung berisi. Meski demikian, beberapa warga berdatangan membawa gas elpiji kosong .

Di Kelurahan Karang Rejo, sejumlah pangkalan tutup. Namun masih terdapat kios yang menjajakan gas 3 kg tersebut. Harganya Rp 60 ribu. “Harganya 60 ribu. Kalau mau beli ambil, kalau tidak beli, tidak apa-apa,” singkat pedagang tersebut.

Meski menyadari kegiatannya menjual tanpa izin pangkalan melanggar hukum namun ia dengan percaya diri memajang elpiji di depan kiosnya yang terletak tepat di pinggir jalan umum. Tidak hanya itu, bahkan di jalan Gajah Mada seorang pedagang bensin botolan (bentol) juga menjual beberapa tabung elpiji. Saat dikonfimasi, pedagang bentol tersebut beralasan jika hanya untuk menambah penghasilan.

“Ambillah, kalau 2 ambillah Rp 100 ribu. Kalau satu Rp 60 ribu. Sebenarnya ini titipan orang minta jualkan kalau laku nanti ada dibagi saja,” ungkap pedagang bentol tersebut.

Kepala Bidang Penguatan dan Pengembangan pada Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdagkop-UKM) Tarakan Muhammad Romli mengungkapkan telah mengetahui adanya oknum masyarakat yang menjual di atas harga eceran tertinggi (HET).

“Saya sudah mendengar banyak dari banyak keluhan warga di media soal itu. Tapi saya belum tahu kalau ada oknum yang menjual terang-terangan selain pangkalan. Bahkan saya baru mendengar kalau ada pedagang bentol juga sambil menjual beberapa tabung,” tuturnya.

Disdagkop-UKM akan mengupayakan segera melakukan koordinasi kepada badan terkait untuk menentukan langkah dalam waktu dekat ini. “Terima kasih atas informasinya, selanjutnya kami akan mencoba membangun koordinasi kepada badan terkait untuk menindaklanjutinya. Saya belum dapat memastikan apakah nantinya akan sidak atau tidak,” ujarnya. (*/zac/lim)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X