MALINAU - Seru! Itulah kata yang sanga cocok dikatakan untuk pelaksanaan Imbaya Ulun Tidung tahun 2019 yang digelar Lembaga Adat Besar Tidung (LABT) Kabupaten Malinau.
Tak hanya atraksi adat dan budaya yang ditampilkan dan dilestarikan, tetapi juga ditampilkan berbagai macam lomba tradisional.
Lomba-lomba tradisional yang dilaksanakan adalah permainan betor, gasing, logo, tonok manuk, asinan, balap karung dan bermain alat musik tiup tradisional kluding.
Permainan ini diikuti anak-anak dan dewasa serta beregu dan perorangan.
“Di samping kegiatan adat istiadat acara pernikahan, naik ayu dan lain sebagainya, kita juga melaksanakan atraksi budaya yang dulu pernah kita kembangkan. Namun hampir terlupakan. Diantaranya adalah main betor,” ungkap Ketua Umum LABT Drs. H. Edy Marwan, M.Si di Baloy Adat Tidung Desa Wisata Serindit Malinau Seberang, Kecamatan Malinau Utara, Minggu (3/11) lalu.
Main betor itu, jelas H. Edy Marwan, yaitu menggunakan alat batu, kemudian bisa dimainkan beregu, perorangan dan bisa dimainkan oleh laki-laki maupun perempuan. “Kemudian selain betor itu juga ada main logo. Main logo ini juga dimainkan dan cukup meriah. Ditambah dengan permainan gasing dan asinan. Kemudian lari karung, baik itu laki-laki maupun perempuan,” bebernya.
Berbagai macam lomba tradisional ini, lanjutnya, selain meramaikan rangkaian Imbaya Ulun Tidung tahun 2019, juga sebagai hiburan untuk masyarakat Malinau.
Selain itu, juga untuk memberikan pencerahan kepada generasi muda sekarang yang lebih asik menggunakan permainan modern bahwa ada permainan tradisional juga tak kalah menariknya dilakukan.
“Ini juga banyak orang-orang tua dan dewasa yang ikut. Mereka mungkin mengenang masa lalu. Bernostalgia masa-masa kecil dulu,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabupaten Malinau ini.
Peserta yang mengikuti lomba ini mencapai puluhan hingga ratusan orang di setiap permainan tradisional. Menariknya, ada yang satu keluarga ikut bermain dalam satu regu. (adv/ags/har)
