Longsor, Jalan Penghubung Nyaris Putus

- Senin, 4 November 2019 | 15:59 WIB

TANJUNG SELOR — Jalan poros yang menghubungkan dua desa, yakni Desa Selimbatu dan Desa Silva Rahayu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan nyaris putus akibat terjadinya tanah longsor. Bahkan saat ini badan jalan tersebut hanya tersisa 1,5 meter.

Dari pantauan media di lapangan, longsoran tidak hanya terjadi di satu titik. Ada lima titik dengan kedalaman longsoran yang beragam.

Zulham (37), warga Salimbatu berharap pemerintah tidak membiarkan jalan yang longsor tersebut. Dikhawatirkan kerusakannya semakin parah, bahkan jalan bisa putus. “Sekarang saja jalannya tinggal 1,5 meter saja. Bukan tidak mungkin jalan itu akan putus, apalagi saat ini sedang musim hujan,” ungkapnya.

Dengan kondisi sekarang, jalannya sangat berbahaya jika dilewati, terutama bagi pengendara yang tidak tahu adanya longsor. “Soalnya pengguna jalan tidak hanya dari masyarakat Desa Salimbatu saja, tapi ada juga masyarakat Malinau dan Kabupaten Tana Tidung. Karena jalan yang longsor ini lebih dekat. Kalau dari jalan lain jauh,” jelasnya. 

Dia pun menilai ada kesalahan saat pembangunan. Karena terlebih dulu disiring sebelum ditimbun tanah. “Kalau langsung ditimbun cepat longsor. Apalagi lokasinya sangat curam,” tuturnya.

Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Bulungan, Fakhrudin mengatakan, ruas jalan itu merupakan salah satu ruas jalan yang dahulunya telah diserahkan kepada  Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara). Namun berjalannya waktu jalan itu dikembalikan lagi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan.

“Untuk perbaikan, kami akan coba usulkan di anggaran 2021, kalau anggaran 2020 sudah tidak bisa, karena sudah berjalan,” ungkap Fakhrudin kepada Radar Kaltara. Sebenarnya DPU-PR juga telah bersurat kepada pihak perusahaan yang beroperasi di desa tersebut, hanya saja sampai saat ini belum ada jawaban dari pihak perusahaan. “Kita sudah bersurat, tapi tidak ada jawaban dari pihak perusahaan,” bebernya.

Selain perusahaan, pihaknya juga akan mencoba mengusulkan perbaikan kepada Pemprov Kaltara atau pemerintah pusat. Untuk kebutuhan anggaran perbaikan jalan itu diperkirakan membutuhkan anggaran kurang lebih Rp 3 miliar.

Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara, H. Sunardi mengatakan, jalan itu sudah menjadi kewenangan Pemkab Bulungan untuk memperbaiki. Jika Pemkab Bulungan tidak bisa memperbaiki, sebenarnya bisa saja meminta bantuan kepada Pemprov Kaltara.

“Pemkab Bulungan melalui Bupati Bulungan bisa bersurat kepada Gubernur, tapi sampai saat ini kami belum ada menerima surat itu,” katanya.

Meski begitu, Senin (4/11), pihaknya berencana bertemu dengan Pemkab Bulungan untuk menelusuri surat tersebut apakah sudah ada atau belum. Jika harus Pemprov Kaltara yang melakukan perbaikan, pihaknya tak serta merta bisa melakukan perbaikan. Karena harus terlebih dahulu melakukan penelitian terlebih dahulu, seberapa parah kerusakan jalan tersebut.

“Kita juga akan lihat, apakah sudah ada perencanaan atau belum, yang pasti sekecil apa pun informasi yang berkaitan dengan masyarakat sudah pasti akan direspons Pemprov Kaltara,” ujarnya. (*/jai/eza)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X