Longsor, Alat Berat Senilai Rp 7 Miliar Terkubur

- Kamis, 31 Oktober 2019 | 12:58 WIB

TANA TIDUNG - Terjadinya tanah longsor di kawasan pertambangan PT Pipit Mutiara Jaya (IUP PMDN) Site Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Selasa (29/10) kemarin tidak menimbulkan korban jiwa. Namun sejumlah alat berat milik perusahaan senilai miliaran rupiah tertimbun dalam kejadian tersebut.

Lokasi longsor berada tepat di Jalan Tambang dari Disposal menuju Pit 9 Utara. Dalam peristiwa itu, 6 unit alat berat yang tertimbun di antaranya 3 unit ekskavator, 1 unit buldoser, 1 unit articulated dump truck (ADT) dan 1 unit light vehicle (LV).

Romi Kurnia, Staf Pengawas Keselamatan Pekerja PT Pipit Mutiara Jaya (PMJ) mengatakan, longsor tersebut menurutnya bencana yang memang tidak bisa diduga. Sebelum kejadian, dirinya melakukan perbincangan bersama rekan kerja. Jika tidak ada hujan selama sepekan dan datang hujan selama seharian, maka dapat mengakibatkan longsor.

"Jadi kejadian yang sebenarnya tidak seperti pada video yang beredar, memang menurut analisa saya ketika tidak terjadi hujan selama seminggu dan hujan pun tiba selama seharian itu pasti akan terjadi longsor,” bebernya.

“Tapi kalau dalam video yang beredarn itu seperti longsor dahsyat, padahal tidak seperti itu dan tidak sedalam yang ada di video. Kenapa begitu, karena pada saat pengambilan video tersebut itu posisi si perekam memang berada di bawah. Jadi seakan-akan itu seperti tinggi," jelasnya.

Menurutnya, kronologis kejadian sekitar pukul 08.00 WITA. Pihaknya sudah merencanakan memulai pekerjaan para pengawas sudah stand by dari berbagai penjuru, dan dari data engineering yang lama memang lokasi tersebut disposal atau pembuangan lumpur.

“Jadi memang pada saat kejadian itu situasi pada bekerja. Ada yang di batu bara dan ada yang bagian air. Ketika mobil sedang berjalan di atas jalan yang dibuat, tiba-tiba jalan tersebut runtuh maka terjadilah bencana tersebut,” ungkapnya.

Memang sebelumnya lokasi tersebut sudah pernah mengalami longsor namun tidak separah sekarang. Selama PT PMJ beroperasi, musibah ini dinilainya yang terparah. "Sebelumnya, longsor tersebut juga pernah terjadi tetapi tidak separah ini, ini longsor parah yang terjadi meski parah tapi tidak ada korban jiwa dalam musibah ini," katanya.

Ia mengakui, sempat turun hujan malam hari sekitar 3 jam. Menurut geologi tambang posisi tanah sedang kropos. “Tambang tanah memang kropos, karena memang dulu di situ lumpur dan lumpur tersebut sudah lama kami tutup menggunakan tanah keras,” katanya.

“Kalau kerugian alat berat untuk ekskavator 1 unitnya itu sekitar Rp 2,4 miliar, 1 buldoser 1,2 miliar, LV 240 juta. Sedangkan yang lainya masih bisa diperbaiki, jadi total semua kerugian sekitar Rp 7 miliar, tapi semua itu masuk asuransi karena belinya kontan,” katanya.

“Kami juga mengklarifikasi tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, kejadian yang sebenarnya tidak terlalu besar,” sambungnya lagi menegaskan.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Tana Tidung, Didik Darmadi, ST membenarkan bahwa terjadi longsor di lokasi pertambangan PT Pipit Mutiara Jaya. Pada saat kejadian memang sedang berlangsung kegiatan pekerjaan seperti biasa dan terjadi musibah longsor yang menyebabkan beberapa unit alat berat terkubur.

"Ketika kami melakukan investigasi ke lokasi tambang, memang patahan tanahnya itu tanah galian atau OB (over burden). Jadi setiap tambangkan pasti ada tanah galian. Nah memang struktur tanahnya memang rawa, jadi jalan tambang itulah yang longsor,” kata Didik Darmadi.

Menurutnya, bukaan tanah tersebut memang luas dan minimal 10 hektare (ha). Tapi dari struktur tanah memang berbeda di area tersebut. "Memang bencana ini longsor dan kami juga masih melakukan investigasi lanjutan nanti,” jelasnya singkat. (*/rko/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X