Pelaku Pembuang Bayi Masih Misterius

- Rabu, 30 Oktober 2019 | 14:30 WIB

TANJUNG SELOR  - Tindak lanjut penelusuran terkait siapa pembuang bayi yang ditemukan mengapung di Sungai Kayan tepatnya di Jalan Sabanar Lama, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, masih belum membuahkan hasil.

Kapolres Bulungan AKBP Andrias Susanto Nugroho melalui Kasat Reskrim Polres Bulungan AKP Belnas Pali Padang mengungkapkan saat ini pihaknya masih kesulitan untuk mencari pelaku pembuang mayat bayi berjenis kelamin perempuan tersebut. Pasalnya, dalam kasus ini minim saksi.

“Anggota sudah disebar, tapi tetap saja belum ada hasil,” bebernya.

Bukan hanya mencari pelaku pembuang bayi, polisi juga terus berupaya mencari identitas orang yang pertama kali menemukan mayat bayi tersebut. Karena sampai saat ini orang yang menemukan mayat bayi itu masih misterius.

“Kami sudah datangi ke sekolah, apotek, indekos tetap saja belum membuahkan hasil. Kita juga melakukan pemantauan di media sosial (sosmed) tetap saja tidak ada hasil,” jelasnya. Namun pihaknya akan tetap menyelesaikan kasus ini sampai tuntas.

 

 

Sementara itu, hasil visum yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor menujukkan bahwa mayat bayi mengalami luka memar di bagian dagu.

Itu diungkapkan Kapolres Bulungan AKBP Andrias Susanto Nugroho melalui Kasat Reskrim Polres Bulungan AKP Belnas Pali Padang. Saat pemeriksaan bagian luar, ditemukan ada luka memar di bagian dagu.

“Hasil visum itu akan kita pelajari lagi,” kata Belnas kepada Radar Kaltara, Selasa (29/10).

Selain luka memar, hasil visum itu juga menunjukkan bahwa terdapat luka lecet.  Di antaranya di leher,  di punggung kiri, di kepala sisi kanan, di panggul kiri, di siku kiri, di tangan kiri, di siku kanan,  di kaki kanan sisi luar berupa garis,  di punggung kaki dan kiri sisi luar.

“Mayat bayi itu diperkirakan dibuang 5 jam setelah dilahirkan,” sebutnya.

Sementara untuk tes asam deoksiribonukleat (DNA) bayi dikirim ke Jakarta, karena pihak RSD belum memiliki alat. Namun, kendalanya saat ini belum ada pembanding DNA tersebut.

“Jadi itu juga masih menjadi kendala kita saat ini,” bebernya.(*/jai/zia)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X