Bendera Raksasa Membentang di Patok 15

- Selasa, 29 Oktober 2019 | 18:01 WIB

HARI Sumpah Pemuda ke-91 diperingati dengan cara unik di Kabupaten Nunukan. Masyarakat perbatasan mengibarkan bendera raksasa ukuran 25 x 65 meter di bukit Desa Bambangan, Kecamatan Sebatik Barat, Senin (28/10). Bendera tersebut dibentangkan atas kerja sama seluruh instansi yang ada di Kecamatan Sebatik Barat, mulai dari unsur kepemudaan, pemerintahan hingga TNI dan Polri.

Ketua Panitia Peringatan Hari Sumpah Pemuda Kecamatan Sebatik Barat, Wahid mengatakan, pengibaran bendera tersebut disiapkan jauh hari.

“Harus kerja bakti untuk mempersiapkan pengibaran bendera rakasasa di patok 15 ini,” kata Wahid.

Persiapannya panjang, apalagi lokasi pengibarannya cukup menantang. Hal tersebut membutuhkan kerja sama semua pihak. Bendera pun dikibarkan oleh sejumlah pemanjat tebing agar bisa dibentangkan. “Alhamdulillah benderanya dapat berkibar dengan baik tanpa ada kendala dan langsung disaksikan Bupati Nunukan (Hj. Asmin Laura Hafid),” ujarnya.

 

JALAN KAKI 2 KM

Upacara dipimpin langsung Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid. Karena lokasinya cukup menantang, Bupati dan  rombongan harus berpeluh menjangkau lokasi. Ia harus berjalan kaki sekira 2 kilometer untuk menjangkau lokasi.

“Saya terharu karena medan yang dilalui cukup luar biasa ditambah dengan kondisi hujan. Namun tetap dapat tiba di patok 15 perbatasan Indonesia-Malaysia,” kata Hj. Asmin Laura.

Menurutnya, semua yang hadir dan mengikuti upacara Sumpah Pemuda di patok 15 tepatnya di Desa Bambangan, Kecamatan Sebatik Barat, memiliki kecintaan yang cukup besar kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pelaksanaan upacara ini juga sebagai bukti bahwa masyarakat perbatasan memiliki semangat yang tinggi. Tinggal di perbatasan memang sangat terbatas, tetapi semangat masyarakat perbatasan tidak terbatas. “Masyarakat Sebatik Barat luar biasa dan perlu diberikan apresiasi dalam pelaksanaan upacara sumpah pemuda di patok 15,” ujarnya.

“Meskipun cuaca yang tidak mendukung, namun semangat nasionalisme yang cukup tinggi sehingga dapat mengibarkan bendera dengan ukuran besar tersebut,” kata Hj. Asmin Laura lagi.

Menurutnya, bendera yang dikibarkan membutuhkan kerja sama yang baik dari seluruh unsur instansi yang ada di Sebatik Barat. Dengan adanya pengibaran bendera ini, tentu dapat meningkatkan jiwa nasionalisme.

Tentu yang diharapkan ke depan adalah patok 15 ini dapat menjadi objek wisata. Dari perbukitan patok 15, mata dapat memandang Pulau Nunukan dan beberapa pulau yang lain. “Semoga saja ke depan dapat dikembangkan, karena tempat ini masih banyak kekurangan,” ujarnya.

Sementara Camat Sebatik Barat, Darwin mengatakan jalan yang harus dilalui ke lokasi tidak dapat dilewati oleh kendaraan roda empat. “Saya salut dengan Bupati Nunukan, seorang perempuan yang ingin berjalan kaki dengan harus mendaki bukit dan harus berkeringat untuk tiba di lokasi upacara,” kata Darwin.

Perjalan yang harus ditempuh untuk tiba di lokasi upacara memakan waktu sekira 30 menit hingga sejam, karena kondisi jalan yang cukup licin dan berlumpur. “Jika di total semua peserta upacara jalan kaki sepanjang 4 km untuk dapat melaksanakan upacara. Tapi alhamdulillah upacara dapat terlaksana dengan baik dan lancar serta hasil yang memuaskan,” ujarnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X