Sita Perhatian Masyarakat hingga Takut Mencicipi

- Selasa, 29 Oktober 2019 | 17:31 WIB

Hasil kreasi Kelompok Wanita Tani (KWT) Kampung Salak, tepatnya di Jalan Sei Ngingitan RT 02, Karungan, Kota Tarakan, menyulap bunga telang menjadi bahan olahan makanan dan minuman. Ada yang menganggap ini tanaman liar. Tetapi dengan perkembangan era digital, lebih mudah mengenalkan manfaatnya ke masyarakat luas.

 

LISAWAN YOSEPH LOBO

 

BERAWAL dari dua biji bibit bunga telang, pemberian dari rekan keluarganya di Malaysia. Sekitar 2017, dua kakak beradik dalam KTW Kampung Salak ini menanam bibit bunga telang. Saat tumbuh, itulah kali pertama bunga telang ada di daerah Karungan, Kelurahan Mamburungan Timur.

Dua kakak beradik yang diketahui beranama Susan Darnela (31) dan Poppy Angel (27), mencari informasi seputaran bunga telang ini. Ternyata tanaman yang memiliki nama ilmiah clitoria ternatea ini dapat diolah menjadi bahan makanan dan minuman.

Ketua KWT Kampung Salak, Susan Darnela mengatakan bunga telang lebih terkenal di Negeri Gajah Putih alias Thailand. Dengan minuman khas Thailand yang disebut nam dok anchan. Di Malaysia, ekstrak bunga telang ini sebagai pewarna membuat nasi kerabu.

Namun di Indonesia sendiri, masih banyak yang belum mengenal bunga telang ini. Apalagi masyarakat Kota Tarakan, belum begitu familier dengan tanaman ini.

“Awal 2018 adik (Poppy) searching, ternyata bisa dibuat makanan dan minuman. Jadi kami coba, ternyata memang benar bisa dimanfaatkan,” tutur wanita kelahiran Tarakan, 8 Agustus 1988 ini.

Sejauh yang ia ketahui, bunga telang ini ada dua jenis, yang dibedakan dari banyaknya kelopak bunga tersebut. Ada yang satu kelopak. Adapula memiliki lima kelopak, yang memiliki warna biru tua.

“Sebenarnya untuk namanya sendiri, kalau dalam bahasa kami (Bugis), itu artinya organ kewanitaan. Yang satu kelopak ini sangat mirip dengan organ kewanitaan,” jelas wanita berhijab ini.

Namun melalui KWT yang sudah terbentuk pada 6 Maret 2018 dengan anggota sepuluh orang, manfaat bunga telang mulai dikenalkan ke masyarakat. Selain pewarna bahanan makanan alami, juga enak diolah menjadi minuman segar. Seperti telang jeruk nipis, yang dikemas dalam botol 150 mililiter.

Dari mulut ke mulut, juga memanfaatkan perkembangan era digital yang lebih memudahkan memasarkan produk melalui e-commerce. Secara perlahan, masyarkat lokal mulai mengenalnya, hingga ke Jakarta.

“Kami juga didampingi PT Medco E&P Tarakan. Jadi kami mulai jual (produksi) itu akhir 2018,” katanya.

Ternyata bunga telang ini juga kaya manfaat. Seperti yang ia ketahui, bunga telang ini berkhasiat untuk melancarkan datang bulan, obat sakit kepala, melancarkan buang air kecil, mengatasi kelelahan dan mengurangi stres.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X