Bupati: Suku Tidung Mewarnai Indonesia

- Selasa, 29 Oktober 2019 | 15:19 WIB

MALINAU – Pagelaran kegiatan adat dan budaya bertemakan Imbaya Ulun Tidung Tahun 2019 secara resmi dibuka oleh Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si, Sabtu malam (26/10) bersamaan dengan syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20 Kabupaten Malinau. Acara Imbaya Ulun Tidung yang dilaksanakan mulai 26 Oktober – 5 November ini digelar oleh Lembaga Adat Besar Tidung (LABT) Kabupaten Malinau.

“Pada malam hari ini kita bersyukur karena kita bisa menyaksikan sebuah semangat yang luar biasa hadirnya sebuah kekuatan pembangunan Malinau, hadirnya sebuah kekuatan pembangunan Kalimantan Utara (Kaltara) dan hadirnya sebuah kekuatan pembangunan Indonesia,” ujar Bupati Malinau Yansen TP menyampaikan sambutan di Lapangan Baloy Adat Tidung, Desa Wisata Serindit Malinau Seberang, Kecamatan Malinau Utara.

Menurut Bupati, ia mengatakan hal demikian, karena Suku Tidung salah satu yang mewarnai Indonesia. karena memberi arti terhadap Bhineka Tunggal Ika. Sebab, ketika Suku Tidung ada di antara suku bangsa yang lain, maka lengkaplah Bhineka Tunggal Ika, tetapi di kala Suku Tidung hilang dari itu, maka Bhineka Tunggal Ika tidak sempurna. Demikianlah juga suku-suku bangsa yang lain.

“Oleh sebab itu, atas nama pribadi, atas nama pimpinan daerah dan seluruh masyarakat Malinau, menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih kepada seluruh tokoh-tokoh Tidung, masyarakat Tidung khususnya, Ketua Lembaga Adat Besar Tidung yang saya tahu bekerja keras untuk mewujudkan ide ini (Imbaya Ulun Tidung) dan hari ini kita saksikan bersama,” ucapnya memberi apresiasi dengan rasa hormat.

Sebagai pimpinan daerah, suami Ping Yansen ini mengharapkan dan mengajak agar semua menyatukan hati dan pikiran dengan positif menerima kehadiran semangat budaya ini untuk menghidupkan semangat bersama. Kalau ada perbedaan pandangan tata cara dan lain-lainnya berkenaan dengan entitas Suku Tidung, ia berharap agar dibicarakan secara baik-baik. Sebab, apa yang disaksikan tidak semudah ketika berjuang mewujudkan acara Imbaya Ulun Tidung. “Untuk itu, mari kita memberi aplaus kepada panitia dan juga kita memberi aplaus kepada tokoh-tokoh Tidung dan seluruh masyarakat Tidung,” ajak Bupati.

Dikatakan, acara yang dilakukan oleh warga Tidung dan lembaga adat Tidung ini ia anggap tidak kecil, sebab acara ini menurutnya telah mewarnai Indonesia dan telah mewarnai Kalimantan, karena ada warga-warga Tidung yang datang dari belahan bumi lain, yaitu dari Malaysia.

“Ini artinya bahwa hari ini telah hidup sebuah sejarah dan semangat warga Tidung bersatu membangun budaya Tidung, bersatu membangun budaya bangsa. Untuk itu, teruslah bersemangat dan bekerja sama untuk menghadirkan Tidung mewarnai kehidupan bangsa dan negara khususnya Indonesia,” tuturnya.

Dengan dibukanya Imbaya Ulun Tidung ini, lanjut Bupati, maka mengawali sebuah kegiatan sampai 10 hari ke depan. Untuk itu, ia mengaharapkan bangkitkan semangat serta berikan yang terbaik yang dimiliki untuk mewujudkan cita-cita dan semangat budaya Tidung menjadi salah satu kekuatan pembangunan Malinau, Kaltara khususnya dan Indonesia.

“Ini keyakinan dan harapan saya. Oleh sebab itu, laksanakan semua kegiatan dengan sebaik-baiknya, ikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya dan lakukan dengan rasa bangga sebagai entitas budaya Tidung yang pada malam hari ini dan ke depan melangkah pasti membangun budaya Tidung di Bumi Intimung yang kita cintai ini, di Bumi Kaltara, Kalimantan dan Indonesia,” pesannya.

“Dengan rasa bangga, pada malam hari ini, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, memohon rida dan penyertaannya, acara Imbaya Ulun Tidung Tahun 2019 pada malam ini saya nyatakan dibuka,” ucap Bupati membuka secara resmi dengan tanda memukul Kelatung (kentongan khas Tidung) bersama para pejabat dan tokoh-tokoh adat. (ags/fly)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X