Dr. Yansen TP Dianugerahi Gelar Bapak Pelopor Pembangunan Adat dan Budaya

- Senin, 28 Oktober 2019 | 21:35 WIB

MALINAU - Tokoh adat dan warga Tidung Kabupaten Malinau menetapkan Dr. Yansen TP, M.Si yang saat ini menjabat sebagai Bupati Malinau sebagai Bapak Pelopor Pembangunan Adat dan Budaya Kabupaten Malinau. Gelar tersebut dianugerahkan pada acara pembukaan Imbaya Ulun Tidung tahun 2019 di Lapangan Baloy Adat Tidung, Desa Wisata Serindit Malinau Seberang, Kecamatan Malinau Utara, Sabtu (26/10) malam.

“Pada kesempatan ini, setelah kami mendapatkan masukan dari beberapa tokoh Tidung khususnya, kemudian kami mempelajari perjalanan Kabupaten Malinau, pada malam hari ini (26/10), hasil kesepakatan kami, semuanya warga Tidung melalui tokoh-tokoh Tidung sepakat untuk menetapkan Bapak Dr. Yansen TP, M.Si sebagai Bapak Pelopor Pembangunan Adat dan Budaya Kabupaten Malinau,” ujar Ketua Umum Lembaga Adat Besar Tidung (LABT) Kabupaten Malinau Drs. H. Edy Marwan, M.Si. 

Ditegaskannya, ini sudah menjadi pertimbangan, bukan rekayasa, bukan suka dan tidak suka, tetapi ini adalah satu komitmen pihaknya, karena sudah mempelajari dan mengevaluasi semuanya secara bersama-sama.

“Kegiatan Imbaya Ulun Tidung dilaksanakan malam ini tidak terlepas dari motivasi yang diberikan beliau kepada kami. Untuk itu, kepada Bapak Dr. Yansen TP, M.Si kami mohon untuk berdiri di depan, untuk menerima apa yang kami sebutkan tadi dan kepada seluruh tokoh adat Tidung kami harap untuk dapat mendampingi kami,” kata H. Edy Marwan memohon dengan hormat untuk melakukan penganugerahan.

Sementara itu, Dr. Yansen TP, M.Si yang pada malam itu hadir sebagai Bupati Malinau mengatakan bahwa apa yang disaksikan bersama adalah momentum yang menurutnya suatu yang sangat luar biasa.

“Saya juga tidak mengatakan itu biasa, tapi saya ingin katakan ini luar biasa,” ungkap Yansen TP pada acara yang dirangkai dengan syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20 Kabupaten Malinau itu. 

Apa yang melatarbelakangi hati dan pikiran keputusan dari warga Tidung, khususnya memberi sebuah penghargaan kepada dirinya sebagai Bapak Pelopor Pembangunan Adat dan Budaya Kabupaten Malinau. Ini tidak dilihat sebagai penghargaan semata, tetapi pembenaran bahwa kekuatan budaya itu sangat penting untuk dihidupkan.

“Ketika hari ini kita ada di tempat ini karena budaya, budaya Tidung, artinya itulah yang sesungguhnya kita hargai yang harus kita junjung dan kita hidupkan. Dalam keyakinan saya, jabatan boleh tinggi, pangkat boleh tinggi, kita bisa kaya raya, tetapi budaya tidak dibatasi oleh itu semua,” tegasnya. 

Budaya, lanjutnya, mengangkat harkat dan martabat manusia sehingga sama rata, sama tinggi dan sama rendah. Dan itu artinya kekuatan budaya menciptakan citra manusia yang utuh seperti yang dilakukan oleh warga Tidung dalam Imbaya Ulun Tidung 2019 yaitu membangun hakikat manusia. 

“Marilah kita terus tingkatkan itu sebagai satu warna hidup memelihara Malinau yang cinta damai,” ajak Bupati Malinau dua periode itu. (adv/ags/har)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X