Persiapkan 3 Lomba, Berhasil Menjadi Juara Dunia

- Sabtu, 26 Oktober 2019 | 14:16 WIB

Selain tingkat nasional, prestasi pelajar asal Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) juga bersinar di kancah internasional. Seperti yang ditunjukkan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Tarakan, Yossy Prananda Leksono dan Rayhan Imam Hizbullah.

 

LISAWAN YOSEPH LOBO

 

DUA siswa SMA Negeri 1 Tarakan menoreh prestasi di ajang bergengsi dunia, World Invention Competition and Exhibition(WICE) 2019 yang diselenggarakan Indonesian Young Scientific Association (IYSA) atau Asosiasi Ilmiah Muda Indonesia dan SEGi Callege Campus Subang Jaya, pada 02-06 Oktober 2019 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Sebelum bertempur di ibu kota Negeri Jiran ini, Yossy (kelas X MIPA 3) dan Rayhan (kelas XI MIPA 4) tentu mengikuti seleksi internasional, yang diikuti seluruh penjuru dunia.

“Jadi saya dan Rayhan itu satu tim. Sebelum ikut ke Kuala Lumpur, kami ikut seleksi dulu, apakah bisa masuk internasional atau tidak. Jadi seleksinya itu, kami kirim naskah ke IYSA lewat online,” kata Yossy mengawali cerita kepada Radar Tarakan.

Lolos seleksi internasional, nyatanya Yossy dan Rayhan berhasil mendapatkan medali emas WICE 2019 Category Biology and environment, berkompetisi dengan 27 negara.

“Sebenarnya banyak bidang (yang dilombakan), untuk tingkat SD, SMP, SMA dan Mahasiswa. Dalam lomba ini kami ikut di bidang biologi tingkat SMA,” lanjut siswa kelahiran Berau, 15 Maret 2004 ini.

Dalam ajang bergengsi dunia, kedua siswa SMA Negeri 1 Tarakan ini mengangkat sebuah penilitian yang berjudul Effect Spray Lindur Fruit Extract (Bruguira gymnorrhiza) as Anti Termite Natural for Termites (Crytotermes cynocephalus Light) In Control of Termite Attack. Atau efek ekstrak buah lindur sebagai anti rayap alami.

Dalam penelitiannya ini memanfaatkan buah lindur, warisan dari tanah Kalimantan Utara. Buah yang memiliki nama ilmiah bruguiera gymnorrhiza ini merupakan tumbuhan mangrove, yang banyak tumbuh di pesisir dan jarang dimanfaatkan.

“Kami mengangkat buah lindur atau mangrove dari Kaltara. Jarang dimanfaatkan, jadi kami cari tahu apa kandungannya dan ternyata bisa dijadikan anti rayap. Jadi ekstrak buahnya, kami jadikan spray anti rayap,” bebernya.

Tetap percaya diri, dua putra Kaltara ini juara 1 dunia. Selain mendapatkan medali emas, kedua siswa ini mendapatkan penghargaan khusus dari MIICA Special Award dan Association of british Inventors and Innovators.

“Awalnya kita pesimis, karena luar negeri kan teknologinya lebih maju. Tapi kami tetap berdoa, berusaha dan percaya diri. Karena sebelumnya kami latihan setiap malam, bagaimana membawakan materi,” kenangnya.

Dalam Oktober, Yossy mengikuti tiga lomba sekaligus. Usai mengikuti WICE 2019, dia mengikuti Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) 2019 Tingkat Nasional, di Jakarta. Dalam kurun waktu 2 bulan sebelumnya, rupanya dia mempersiapkan tiga materi penelitian untuk tiga perlombaan yang berbeda.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X