PDIP Kirim Tim dari Jakarta

- Jumat, 25 Oktober 2019 | 17:50 WIB

SOAL siapa yang akan diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (pilgub) Kalimantan Utara (Kaltara) 2020masih teka-teki. Soal figur yang berpeluang kuat untuk diusung baru akan diketahui November ini.

Seperti diungkap Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Kaltara Norhayati Andris, ada 11 nama yang telah diajukan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP. Jumlah itu sesuai dengan nama-nama figur yang mendaftar dalam penjaringan yang dilakukan DPD PDIP Kaltara.

“Kalau untuk saat ini, kami sudah rapat DPD untuk membuat pemetaan dari beberapa calon yang mendaftar ke kami itu. Ada 11 calon, itu kami diwajibkan oleh DPP memetakan karakternya. Elektabilitas, minat dan daerah mana saja para calon ini dapat diterima. Kurang lebih calon ini harus kami sampaikan. Ini nanti akan dibawa ke DPP, untuk dipresentasikan pada 31 Oktober ini. Berapa hari lagi, ini menjadi referensi bagi DPP,” ungkap wanita yang juga ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltara ini, Selasa (22/10).

Para figur yang akan dipresentasikan ke DPP tidak hanya calon gubernur dan wakil gubernur, akan tetapi melingkupi calon bupati dan wakil bupati di 4 kabupaten. Norhayati pun mengungkap jika seleksi yang memakan waktu cukup lama ini memang dipersiapkan sejak tahun lalu.

“Kenapa prosesnya lama, karena PDIP membuka pendaftaran itu jauh sebelumnya untuk dipelajari siapa saja yang bisa mendapatkan rekomendasi. Ini kami lakukan tahapan yang dipersiapkan setahun sebelumnya,” tambahnya.

Sementara keputusan DPP PDIP sangat ditentukan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Menurut Norhayati, dalam 5 kontestasi pemilihan kepala daerah di Kaltara, Pilgub merupakan kompetisi paling bergengsi.

“Nunukan kami dapat 2 kursi di DPRD, 3 Bulungan, Malinau juga 3 kursi, dan Tana Tidung 2 kursi. Di Pilgub ini, PDIP dicari-cari nih. Potensi kader untuk diusung, memang masih sangat terbuka. Kalau bagi kami, kader itu harga mati. Karena harapan kami kader dapat terakomodir. Tapi ini pemikiran sebagai pengurus. Tapi siapa pun yang ditentukan PDIP, tergantung DPP. Meskipun dua-duanya bukan kader,” kata Norhayati sesekali berseloroh.

Pun jika calon yang diusung kelak bukanlah kader PDIP, merupakan hak prerogatif Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Keinginan para pengurus PDIP, dari kader. Diusahakan dulu,” tambahnya lagi.

Selain Ketua DPD PDIP Kaltara Johnny Laing Impang, PDIP juga memiliki kader potensial lainnya seperti Datu Yasir, dan Mardani H. Maming.

“(Kader) Bisa saja dari luar. Kita tak bisa membawa isi hatinya Ibu (Megawati). Kalau DPP itu pasti mengerahkan sepenuhnya. Misalnya target untuk menang di Kaltara, jadi kekuatan itu diarahkan ke sini (Kaltara). Pengalaman di 2015 dulu, untuk memenangkan Kaltara, beliau mengirim orang 200 orang,” ujarnya.

“Kalau saya (untuk Pilgub), saya bekerja dulu di DPRD, membuktikan ke PDIP dan kepada Ibu. Ke depannya akan seperti apa, tergantung Bu Mega,” imbuhnya.

Untuk memenangi Pilgub 2020 ini, menurutnya bukan tidak mungkin DPP PDIP mengirimkan tim terbaik dari Jakarta. “Apalagi Kaltara sekarang jadi serambinya ibu kota negara,” jelasnya.

 

SIAP JADI PENDAMPING

Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Kalimantan Utara (Kaltara) Kombes Pol Zainal Arifin Paliwang mengungkap sejumlah partai politik (parpol) menjalin komunikasi dengannya. Komunikasi itu bermuara pada peluang mengikuti Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Kaltara 2020.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB

Ada Puluhan Koperasi di Bulungan Tak Sehat

Sabtu, 6 April 2024 | 12:00 WIB
X