NGERI..!! Saking Langkanya, Harga LPG Capai Rp 50 ribu

- Rabu, 23 Oktober 2019 | 10:58 WIB

 NUNUKANKelangkaan gas Liquified Petroleum Gas (LPG) kembali membuat harga tabung gas melon subsidi itu menjadi melambung tinggi. Dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditentukan Rp 16,500, karena kelangkaan harga bisa mencapai Rp 50 ribu.

Jamaluddin, warga Jalan Mamolo Kelurahan Tanjung Harapan, Nunukan Selatan mengaku pernah membeli gas LPG dengan harga Rp 50 ribu. Ia mengaku saat itu LPG sedang susah didapatkan, faktor tersebut membuat harga menjadi meroket.

Meski begitu, karena dirinya sangat memerlukan untuk keperluan di rumahnya, Jamaluddin tetap membelinya. Gas LPG tersebut, ia dapatkan dijual di Pasar Minggu Mamolo. Tak hanya di pasar, bahkan ia pernah mengetahui salah satu pangkalan gas LPG di Mamolo, menjual dengan harga Rp 20 ribu.

“Saya pernah beli Rp 50 ribu di Pasar Minggu Mamolo, di pangkalan pernah juga saya dapati menjual dengan harga diatas 20 ribu. Itu terus dijual di pasar harga Rp 50 ribu, sampai sekarang seperti itu,” ungkap pria yang mengaku bekerja sebagai penjual botol untuk pelampung rumput laut tersebut.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan (Disdag) Nunukan Andi Joni mengatakan, menghadapi permasalahan kelangkaan gas LPG, pihaknya mempunyai wacana pembuatan stiker warga miskin yang berhak menggunakan gas LPG.

Stiker tersebut nantinya akan ditempel di rumah sebagai penanda warga miskin pengguna gas LPG. Nantinya juga akan ada kartu nama pengguna gas LPG yang akan digunakan menukar LPG saat pengambilan di masing-masing pangkalan di daerahnya masing-masing.

“Ya, jadi kartu itu nanti sebagai pegangan warga yang berhak memilikinya. Kartu digunakan untuk menukar gas LPG khusus untuk 1 orang. Jadi tidak ada lagi yang ambil lebih dari 1. Pangkalan yang sudah menyiapkan juga tidak bisa curang karena sudah ada kota sesuai kartu yang dimiliki warga,” ujar Joni sapaan akrabnya.

Namun, wacana tersebut masih akan digodok terlebih dahulu guna penerapan yang diwacanakan bisa terealisasi dengan benar. Tak lain wacana tersebut bertujuan menertibkan permasalahan kelangkaan gas LPG yang masih saja menghantui. Padahal, kuota gas LPG dua kali lipat dibandingkan jumlah warga miskin penggunanya.

“Ya, kuota sangat di atas jumlah masyarakat miskin yang membutuhkan. Dari kuota 60 ribu tabung gas LPG, hanya setengahnya warga miskin yang terdaftar harus menerima. Kenapa masih bisa habis? Karena ada yang mengambil lebih dari satu. Semoga dengan diberlakukannya wacana tersebut nantinya, dapat memecah permasalahan selama ini,” harap Joni mengakhiri. (raw/fly)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB
X