MALINAU – Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si menyampaikan bahwa ada beberapa cara yang dilakukan dalam rangka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau mewujudkan secara nyata pencapaian pembangunan. Salah satunya adalah dengan menetapkan target-target yang harus dicapai pada tahun berjalan setiap tahunnya.
“Pada tahun 2019 ini, kita menetapkan target dalam rangka mencapai target daerah. Tahun 2019, kita memiliki enam target daerah,” ujar Bupati Malinau Yansen TP saat menyampaikan sambutan dalam acara pembukaan Rapat Koordinasi dan Pengendalian (Rakordal) Pembangunan Kabupaten Malinau Tahun Anggaran (TA) 2019 di Ruang Laga Feratu, Kantor Bupati Malinau, Selasa (22/10).
Oleh sebab itu, di hadapan peserta rakordal yang terdiri dari inspektur, kepala badan, dinas, sekretariat, bagian, kecamatan, staf terkait hingga kepala desa dan ketua RT ini, Bupati mengharapkan agar semua mengawal perjalanan pembangunan Malinau, sebab pembangunan Malinau bukan berhenti pada satu tingkat, tahun atau periodesasi.
“Kita ingin betul-betul masyarakat Malinau benar-benar merasakan dan terbangun dalam konsep sebagaimana visi kita Malinau yang maju dan sejahtera melalui Gerakan Desa Membangun (Gerdema),” tegasnya.
Cara pandang melihat asumsi-asumsi yang berkembang di sekitar masing-masing akan sangat ditentukan oleh sikap dari diri masing-masing sebagai penyelenggara, baik eksekutif maupun legislatif dan para stakeholder di daerah. Hal inilah, kata Bupati, yang selama ini menjadi kendala hambatan pembangunan dan itu tidak hanya Kabupaten Malinau, tapi hampir di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia. Karena banyak yang mengasumsikan pelaksanaan tugas itu hanya seremonial dan normatif serta tidak punya greget.
“Contoh misalnya pada hari ini kita melaksanakan rakordal, di dalamnya ada setting point yang penting. Yang pertama target waktu. Saya selalu mengatakan target waktu itu bukanlah suatu hal yang berkaitan hanya pada jam. Tapi sejauh mana kita punya perhatian yang sungguh-sungguh terhadap apa yang harus dan menjadi tanggung jawab kita,” singgung Bupati kepada peserta rakordal.
Untuk diketahui, lanjut Bupati yang akrab disapa Yansen ini, rakordal ini memang dilaksanakan setiap tahun, tapi laporannya bukan hanya memenuhi target normatif aturan semata, tapi benar-benar ingin mendapatkan sesuatu yang jelas dan tegas apa persoalan yang dihadapi. Ini yang menurutnya menjadi penting.
Memang, imbuhnya, semua pihak tidak bisa mengukur arti, definisi wujud dari kesejahteraan itu, tetapi paling tidak ada unsur-unsur indikator pembanding untuk menentukan apakah kesejahteraan yang ingin diwujudkan atau apakah tujuan pembangunan yang ingin dicapai itu bisa terwujud. “Semuanya bisa, kalau kita mencernai dengan baik apa asumsi-asumsi tugas kita dan apa yang harus kita lakukan dalam tugas kita. Bukan sekadar berucap kata, bukan hanya menampakan kehadiran kita, tapi kita benar-benar melakukannya dan inilah yang mendorong kita untuk menetapkan target itu. Menetapkan target daerah dalam satu tahun,” tukasnya. (ags/fly)
