Cegah Radikalisme, Ingatkan Personel Sumpah Polri

- Selasa, 22 Oktober 2019 | 09:16 WIB

  TANJUNG SELOR – Apel yang dilaksanakan Polda Kaltara pada Senin (21/10) berlangsung berbeda dengan biasanya. Kali ini, apel yang dilaksanakan di halaman Mapolda Kaltara dilakukan dengan prosesi sumpah untuk abdi negara yang bertugas di Polda Kaltara.

Kapolda Kaltara Brigjen Pol Indrajit menyampaikan, langkah itu dilakukan guna mengingatkan kembali kepada personel Polda Kaltara terhadap sumpah yang sudah dilaksanakan. Sebab, pihaknya tidak ingin adanya personel Polda Kaltara yang terpapar paham radikalisme. Dikarenakan, bahaya paham radikalisme saat ini menyasar semua elemen. Tidak hanya masyarakat, tetapi juga menyasar personel Korps Bhayangkara.

“Kita bersumpah agar tetap setia terhadap negara dan bangsa yang kita cintai ini. Serta kepada institusi Polri. Kembali dilaksanakan sumpah, ini guna mengingatkan seluruh personel, tetapi saya juga ikut bersumpah. Tujuan kita agar tidak ada yang terpapar tindakan terorisme, radikalisme dan intoleransi,” ucap Kapolda Kaltara Brigjen Pol Indrajit kepada Radar Kaltara, Senin (21/10).

Dijelaskan, langkah ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap personel Polda Kaltara. Walaupun, sejauh ini personel Polda Kaltara tidak ada yang terpapar paham radikalisme. Namun, hal ini tidak membuat pihaknya lengah.

“Diri saya juga bersumpah, saya akan petanggung jawabkan. Anggota tidak ada indikasi bukan berarti tidak menjadi perhatian. Kita mengingatkan dengan sumpah dan kesetiaan pada negara,” bebernya.

Belum lagi, lanjut mantan Wakapolda Jateng ini Provinsi Kaltara merupakan daerah perbatasan. Daerah yang rawan masuknya paham-paham yang tidak sejalan dengan Pancasila dan tujuan paham radikalisme ini ingin merusak kedamaian dan ketentraman masyarakat.

“Setia kepada negara sebagai aparat pemerintah. Bersama tokoh agama yang mengajarkan dan mengingatkan bahaya paham radikalisme dan tindakan teroris,” tuturnya.

Ia menegaskan, instruksi dari Kapolri, Kapolda, Kapolres dan Kapolsek harus dilaksanakan. Agar tidak menjadi pengkhianat di dalam tubuh Bhayangkara. Karena tindakan itu dapat merusak dan berbahaya. “Harus setia terhadap Polri dan tidak menjadi pengkhianat di tubuh Polri,” tegasnya.

Ia tidak menginginkan adanya personel yang anti Pancasila, radikalisme dan intoleransi. Sehingga, sumpah yang telah diucapkan harus ditepati sebagai personel Polri. Ia juga berpesan di hadapan personel jika ada individu Polri sudah diluar Tribrata, sumpah dan janji Polri. Ia menegaskan lebih baik membuat surat pengunduran diri dan tidak menjadi bagian dari Polri lagi.

“Jika sudah tidak dalam sumpahnya, maka disarankan mengundurkan diri. Jika ada yang merasa sudah terpapar radikalisme, dan meminta untuk keluar maka saya tandatangani,” tegasnya.

Langkah tegas itu dilakukan menurutnya, saat ini masih banyak yang ingin mengabdikan diri menjadi bagian dari Korps Bhayangkara. “Banyak yang ingin jadi polisi, dari pada merusak kesatuan dan persatuan NKRI ini,” tegasnya. (akz/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X