BBP2TP Terapkan Teknologi 4.0

- Kamis, 17 Oktober 2019 | 09:47 WIB

 TANJUNG SELOR – Kementerian Pertanian  (Kementan) melalui Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) akan menerapkan teknologi 4.0 di wilayah Kaltara. Itu dilakukan untuk menggenjot produksi pertanian  dalam rangka mendukung Kaltara sebagai penyangga

Kepala BBP2TP Kementan M. Taufiq Ratule menjelaskan,  di BBP2TP tidak hanya menangani masalah pangan, perkebunan, tapi juga peternakan, kecuali perikanan. Karena beda kementerian.

“Jadi nanti kita akan lakukan pengkajian teknologi spesifik Kaltara. Intinya kita membantu dari segi teknologi yang spesifik,” ungkap Taufiq kepada Radar Kaltara, belum lama ini.

Berbeda degan balai nasional, tidak secara spesifik. Sebab, BBP2TP hanya bekerja di Kaltara. Persoalan teknologi pertanian di Kaltara akan diselesaikan di BBP2TP untuk selanjutnya disampaikan kepada masyarakat.

“Di Kaltara juga akan ada penyuluh. Jadi bukan hanya peneliti. Dan penyuluh itu langsung dari Kementan,” sebutnya.

Peneliti dan penyuluh sudah ada di Kaltim hanya Kaltara yang belum. Karena diharapkan semua  Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) memiliki peneliti dan penyuluh pertanian.

“Jadi peneliti punya tugas mengkaji apa persoalan teknologi di provinsi, hasilnya disampaikan kepada penyuluh kita untuk selanjutnya disampaikan kepada penyuluh yang ada di kabupaten. Dari hasil itulah yang nantinya dipraktikkan para petani, sehingga ke depannya bisa meningkatkan produktivitas pertanian,” bebernya.

Jika biasanya padi tidak teratur serta pengendaliannya kurang bagus akan ada inovasi yang diberikan. Pada dasarnya hal itu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani yang ada di Bumi Benuanta. Perkebunan maupun pertenakan akan ditangani dari segi teknologi.

“Jadi ini upaya kita juga untuk mendukung Kaltara yang dipilih oleh Kementan sebagai penyangga pangan di ibu kota negara (IKN) Kaltim,” sebutnya.

Menyoal teknologi apa yang cocok untuk di Kaltara, Taufiq mengatakan, semua tergantung dari komoditasnya. BPTP Kaltara akan dibentuk tugas utamanya, yakni harus memahami potensi wilayah yang ada di Kaltara.

“Jadi setiap daerah yang ada di Kaltara itu harus dipahami potensinya, kalau memang pangan padi. Potensinya di mana? Jadi semua itu akan dipetakan dengan persoalannya,” jelasnya.

Dari permasalahan itu, lanjut dia, akan disusun sebuah perencanaan. Misalnya, buah kakao sudah tua. Artinya harus dilakukan peremajaan menggunakan bibit serta varietas yang unggul.

“Kalau bagus, dinas yang akan mengembangkan. Kalau kami tidak akan mengembangkan, karena bukan tugas kami. Kalau kami hanya semacam percontohan saja,” pungkasnya. (*/jai/ana)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X