Perbedaan Tidak Usah Dipersoalkan

- Rabu, 16 Oktober 2019 | 11:40 WIB

 MALINAU – Indonesia memiliki beragam agama, adat, suku, budaya, yang jelas dalam semboyan bangsa Indonesia, Bhineka Tunggal Ika, yang mempunyai arti berbeda-beda tetapi tetap satu. Karena itu, Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si menegaskan agar semua rakyat Indonesia, terlebih di Malinau, tak lagi mempersoalkan perbedaan yang ada.

“Saya kira persoalan kebhinekaan Indonesia itu sudah jelas kita satu. Perbedaan Indonesia itu bukan diciptakan, memang bawaan bangsa Indonesia. Dan saya kira kalau generasi sekarang tidak usah lagi mempersoalkan itu (perbedaan) lagi,” ujar Bupati Malinau Yansen TP kepada pewarta, usai menghadiri acara Coffee Morning yang diselenggarakan Kepolisian Resor (Polres) Malinau, di Halaman Markas Polres Malinau, Senin (14/10).

Karena Bhineka Tunggal Ika sudah bawaan dari negara sejak dipimpin para pendahulu, maka konsep tersebut harus diteruskan oleh para penerus generasi bangsa hingga kapanpun sebagai model membangun kebangsaan Indonesia. Masyarakat Malinau, kata Bupati, juga harus bulat hati dan pikiran, serta harus ikhlas dan tulus melaksanakan konsep Bhineka Tunggal Ika, yang telah dibuat dan dipikirkan oleh para pejuang bangsa tersebut. “Kalau kita mencintai Malinau yang damai, yang aman dan tenteram, tidak ada jalan lainnya mari kita hidup rukun,” tegasnya.

Jadi, lanjutnya, rukun dalam pengertian ini bukan karena diciptakan, tapi memang harus rukun. Karena sudah jelas, berbeda-beda tapi tetap satu. “Jadi ini yang saya kira harus dipahami bersama sehingga ada keikhlasan kita, ada ketulusan kita, ada kerelaan kita, ada toleransi kita dan ada rasa hormat kita bersama,” katanya. Kalau ini dilakukan, maka Malinau dan tentunya Bangsa Indonesia pasti akan damai.

“Yang muncul ini kan ada pandangan-pandangan orang yang tidak mengerti tentang konsep Indonesia. Nah itu yang dipaksakan masuk, sehingga akhirnya terjadi kekacauan. Harapan saya di Malinau tidak ada seperti itu, supaya masyarakat Malinau sadar dan mengerti bahwa perbedaan dalam kebangsaan kita adalah sesuatu yang kodrati. Jadi jangan lagi menjadi persoalan,” ungkapnya. (ags/ash)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X