JIKA sebelumnya masyarakat yang ingin membaca buku itu harus datang ke toko buku. Ataupun harus berkunjung secara langsung ke perpustakaan, di zaman 4.0 yang semua serba tekhnologi saat ini, justru kebiasaan tersebut lambat laun akan hilang.
Pasalnya, melalui smartphone yang ada digenggaman tangan. Masyarakat dapat dengan mudahnya mengakses segala informasi. Meski dalam hal ini tetap melewati beberapa tahapan yang ada.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pun mengakui akan hal itu. Di mana sejak adanya era 4.0 ini sehingga pola atau sistem yang diterapkan organisasi perangkat daerah (OPD) itu ke masyarakat selaku pembaca diubah dari yang sebelumnya.
Salah satu inovasinya melalui iKaltara, yakni sebuah aplikasi buku di perpustakaan daerah dalam genggaman smartphone. Masyarakat diperbolehkan meminjam dan membaca buku kesukaannya hanya melalui aplikasi perpustakaan digital yang berbasis media sosial.
Di situ pun dilengkapi dengan e-Reader untuk membaca e-book. Ditambah dengan adanya fitur-fitur media sosial sehingga pembaca sekaligus dapat terhubung dan berinteraksi dengan pengguna lainnya.
“Pembaca di itu pun juga dapat memberikan tambahan rekomendasi buku yang dibacanya. Atau menyampaikan dari ulasan buku. Termasuk, dalam persoalan menginginkan tambahan referensi buku ke kami,” ungkap Hermawan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kaltara, Senin (14/10).
Perlu diketahui juga, iKaltara tak hanya sekadar mendapatkan teman baru. Di mana dengan membaca e-book di iKaltara akan didapati rasa yang menyenangkan. Dikarenakan pembaca dapat membaca e-book secara online maupun offline.
“Di dalamnya itu ada fitur buku, yaitu keunggulannya terdapat koleksi buku dengan ribuan judul ebook. Pembaca tinggal pilih judul yang diinginkan. Kemudian, pinjam dan baca hanya dengan menggunakan ujung jari. Mudah bukan,” katanya.
“e-Pustaka, fitur lainnya memiliki unggulan terhadap pembaca agar memiliki kesempatan bergabung menjadi anggota perpustakaan digital berisi beragam koleksi yang dapat pembaca pilih,” sambungnya.
Termasuk, tambahanya pada fitur–fitur lainnya seperti feed. Yaitu untuk melihat aktivitas pengguna iKaltara seperti informasi buku terbaru, buku yang dipinjam pengguna lain dan beragam informasi terbaru lainnya.
“Sedangkan pada fitur Rak Buku adalah rak buku virtual Anda. Semua riwayat peminjaman buku tersimpan di dalamnya. Terakhir, e-Reader, fitur yang memudahkan pembaca dalam membaca e-book di dalam iKaltara sendiri,” jelasnya seraya berkata dalam inovasinya ini tujuan utamanya agar masyarakat yang membaca buku menjadi semakin mudah dan menyenangkan.
Di sisi lain, dikatakannya bahwa memang membaca ini ibarat menjadi sebuah budaya yang wajib dipertahankan. Mengingat, sepanjang hayat hidup manusia bila memang dirinya ingin pintar. Maka, salah satunya harus mau membaca.
“Ya, termasuk di era ini. Jangan sampai, perkembangan teknologi tak membuat masyarakat gemar membaca. Itulah mengapa cikal bakal munculnya iKaltara. Agar dapat menyesuaikan di era dan kebiasaan masyarakat yang semuanya serba teknologi,” tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, munculnya ide itu pun lantaran mengaca pada kesibukan masyarakat di provinsi termuda di Indonesia ini. Mereka terkadang tak memiliki waktu berkunjung ke Perpustakaan Daerah. Maka, melalui iKaltara mereka tinggal download dan dapat membaca informasi yang diinginkan dari judul buku yang tersedia.
“Kami pun akan legowo bilamana terdapat kritik yang membangun. Mudah-mudahan inovasi ini memberikan suatu manfaat besar bagi kemajuan daerah ini,” harapnya. (***/eza)
