Fokus ke Gerakan Sosial

- Minggu, 13 Oktober 2019 | 12:52 WIB

BERDIRI 3 tahun lalu, Aliansi Komunitas Kalimantan Utara, memberikan trend positif bagi dunia komunitas di Kaltara khususnya di Tanjung Selor. Muhammad Asrul Salam, salah satu pencetus Aliansi Komunitas Kaltara mengungkapkan, terbentuknya Aliansi Komunitas Kaltara berawal dari warung kopi. Di mana pada saat itu, H20 (komunitas literasi) Bunglon 88 (komunitas teater), Banua Taka (komunitas breakdance), Bulungan Vespa Club (BVC) sedang ngobrol-ngobrol terkait silaturahmi komunitas. Sehingga silaturahmi itu ditindaklanjuti kemudian dengan kegiatan peringatan Hari Bumi yang digelar pada 22 April 2017 lalu.

Tidak sampai disitu, agenda Aliansi Komunitas Kaltara berlanjut, dengam sejumlah kegiatan sosial. Salah satunya adalah turun ke jalan melakukan penggalangan dana bagi warga sakit yang terkendala perekonomiannya. Asrul mengakui, fokus utama kegiatan dari Aliansi Komunitas Kaltara adalah gerakan sosial, di mana seluruh anggota komunitas diajak saling membantu warga yang kesusahan.

Selain itu, agenda lainnya adalah Musik Alam Festival. Hingga tiga tahun terakhir, Aliansi Komunitas Kaltara secara konsisten menggelar acata tahunan tersebut. Asrul mengungkapkan, Musik Alam sendiri tercetus lantaran ingin menjadi silaturahmi akbar antar komunitas di Kaltara. "Melalui Musik Alam kita ingin kumpul-kumpul dengan seluruh komunitas dengan kemasan yang tidak biasa,"terangnya.

Tidak biasa, dijelaskan Asrul, event yang sudah digelar tiga tahun berturut ini memiliki ciri khas. Salah satunya digelar dengan sentuhan alam yang natural. Tujuannya untuk, membentuk karakter Musik Alam yang sesuai dengan konsep dasarnya. Untuk hadir di Musik Alam, penontonpun tidak diperkenankan berdiri, melainkan duduk bersama sambil menikmati musik yang dibawakan oleh talent. "Karena sejatinya dengan duduk tertib, kita lebih bisa menikmati musik dibandingkan dengan berdiri," jelasnya.

Selain itu, ciri khas lainnya adalah, sajian musik yang cukup berbeda dengan event lainnya. Selama pelaksanaannya, Aliansi Komunitas Kaltara konsisten menampilkan Local Hero yang memiliki kemampuan memainkan alat musik tradisionalnya masing-masing. Di antaranya adalah Adam Alaydrus dan Uyau Moris. Ini bertujuan untuk mengenalkan mereka berdua kepada generasi milenial yang ada di Kaltara bahwa mereka adalah seniman Kaltara yang sudah mendunia. Bahkan di Musik Alam Fest 2K19 ini, Adam Alaydrus telah meluncurkan alat musik ciptaannya, yakni Indulung.

Tahun ini, lokasi Musik Alam Fest 2K19 bertempat Taman Enggang Bulungan, Jalan Agatis, Tanjung Selor mulai Sabtu dan Minggu (28-29) lalu. Dalam rangkaian kegiatannya, tahun ini Aliansi Komunitas Kaltara bekerjasama dengan Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Kaltara, menggelar Kayan Carnival Fest di Landmark Kota Tanjung Selor, pada Jumat (27/9). Asrul juga mengucapkan terima kasihnya kepada Dinas Pariwisata Kaltara, karena tahun ini Musik Alam Fest 2K19 masuk ke dalam Top 100 Calender of Event Nasional. "Tahun ini perjuangan kita memang berat, karena masuk dalam kalender pariwisata nasional. Mudah-mudahan tahun depan kita masuk lagi dalam top 100," tuntasnya. (***/udn)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X