Anggaran Terbatas, Bukan Alasan

- Senin, 14 Oktober 2019 | 09:28 WIB

 12 Oktober 2019, Kabupaten Bulungan genap berusia 59 tahun. Namun, di usianya yang terbilang sudah tidak muda lagi, induk dari sejumlah kabupaten/kota di Kalimantan Utara (Kaltara) ini terbilang masih minim pembangunan.

 

Beberapa pembantu Bupati, dalam hal ini kepala organisasi pemerintah daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan beserta jajarannya saat dikonfirmasi apa kendalanya sehingga tidak bisa bergerak maksimal, rata-rata mengaku karena keterbatasan anggaran.

Memang, dalam tiga tahun terakhir kondisi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Bulungan terus mengalami defisit. Hal itu berdampak terhadap sejumlah pembangunan yang ada di Bulungan yang tidak dapat berjalan secara maksimal.

Bupati Bulungan, H. Sudjati mengatakan, peningkatan pembangunan yang ada di Bulungan itu disesuaikan dengan anggaran yang ada. “Pasti ada perubahan. Tapi menurut kami, bukan hanya masyarakat saja yang merasakan, kami juga merasakan belum maksimal sesuai dengan harapan,” ungkap Sudjati kepada Radar Kaltara.

Meski begitu, anggaran tiga tahun terakhir tetap dimaksimalkan. Cukup baik, kalau di daerah lain jalan tidak bertambah. Di Bulungan jalan itu terus bertambah seiring adanya warga transmigrasi. “Setiap tahun jalan kita itu bertambah. Jadi kita memperbaiki di satu titik, titik lainnya bertambah lagi. Bingung juga kita,” bebernya.

Dalam hal ini, pemerintah juga merasakan semua itu. Namun, kata dia, semua itu disesuaikan dengan kondisi keuangan. “Kita tidak bisa juga bekerja kalau keuangan kita terbatas,” sebutnya.

Adapun upaya yang akan dilakukan dalam mengantisipasi defisit tersebut. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan akan berupaya mengoptimalkan sumber pajak yang belum maksimal. Seperti, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang akan ditingkatkan. “Mau dari mana lagi kalau bukan dari pajak itu,” sebutnya.

Apalagi informasinya, Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat mengalami penurunan sebesar 15 persen. Padahal selama ini sumber terbesar itu ada pada DBH. “Sekarang ini kita juga masih terbantu dari dana alokasi khusus (DAK) afirmasi maupun DAK reguler dari pusat,” bebernya.

Selain itu, Bulungan juga masih terbantu dari bantuan provinsi lain. Seperti transmigrasi, Bulungan dibantu membuat perumahan. Sedangkan Pemkab Bulungan hanya menyediakan lahan. “Jatah hidup juga dibantu dari pusat, jadi beban kita sedikit berkurang,” sebutnya.

Sementara, Wakil Bupati (Wabup) Bulungan, Ingkong Ala menambahkan, semua yang telah diprogramkan sesuai dengan kemampuan anggaran tahun ini, baik itu proyek multiyears atau proyek tahun jamak dan penunjukkan langsung (PL) semua berjalan. Hanya saja jumlahnya sedikit. Tergantung dengan kondisi APBD Bulungan. “Tiga tahun terakhir ini APBD kita tidak ada kenaikan, justru terus menurun,” bebernya.

Yang pasti berapapun anggaran yang ada akan tetap terus dioptimalkan agar pembangunan tetap bisa berjalan. Pemerintah tidak diam, semua akan terus bekerja.

Sementara, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappeda dan Litbang) Bulungan menyebutkan bahwa tahun 2020 mendatang ada sebanyak empat prioritas pembangunan yang akan dilakukan oleh Pemkab Bulungan, salah satunya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

“Jadi akan ada empat prioritas pembangunan yang akan dilakukan Pemkab Bulungan pada tahun 2020 mendatang,” ungkap kepada Bappeda dan Litbang Bulungan, Drs. Isnaini.

Adapun prioritas pembangunan itu. Yakni, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam mencapai pertumbuhan ekonomi rakyat yang berdaya saing. “Selain itu Pemkab Bulungan juga akan melakukan pengembangan perekonomian,” bebernya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X