Gubernur: Bulungan Harus Mau Berubah

- Senin, 14 Oktober 2019 | 09:09 WIB

 TANJUNG SELOR – Kabupaten Bulungan merupakan Kalimantan Utara (Kaltara) tempo dulu yang saat ini wilayahnya sudah dimekarkan menjadi lima kabupaten/kota, yakni Tarakan, Nunukan, Malinau, Tana Tidung, dan Bulungan itu sendiri.

Namun, pembangunan yang dilakukan di Bulungan, khususnya yang penganggarannya bersumber dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan terbilang masih sangat minim. Utamanya di bidang infrastruktur, mulai dari jalan dan jembatan, hingga pendidikan dan kesehatan.

Menyikapi hal itu, Gubernur Kaltara, Dr. H. Irianto Lambrie menegaskan, agar dapat lebih berkembang dan bisa menjadi lebih baik lagi, maka Bulungan harus mau berubah. Terutama orang-orangnya, baik itu aparat pemerintah maupun masyarakatnya.

“Ini penting, karena Bulungan ini merupakan kabupaten yang cukup lama. Bahkan, Bulungan termasuk kabupaten yang tertua di Kaltara,” ujar Irianto kepada Radar Kaltara di Tanjung Selor belum lama ini.

Dalam hal ini, Irianto mengajak seluruh masyarakat, khususnya yang tinggal di Bulungan ini untuk mengubah mindset atau pola pikir untuk bisa bekerja lebih cepat. Serta bertindak lebih visioner atau memiliki khayalan atau wawasan ke depan.

Serta yang tak kalah pentingnya, harus mampu menyelesaikan setiap permasalahan secara tuntas hingga ke akar-akarnya. Agar masyarakat dapat merasakan kehadiran pemerintah maupun kehadiran dari kabupaten itu sendiri.

“Apalagi Bulungan ini menjadi lokasi ibu kota provinsi (Kaltara), dan nanti tentu akan menjadi titik pangkal dari ekonomi Kaltara,” kata mantan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kalimantan Timur (Kaltim) itu. 

Adapun pangkal ekonomi yang dimaksud meliputi beberapa hal, di antaranya pembangunan Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Kecamatan Peso, dan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi.

“Termasuk juga perguruan tinggi serta rumah sakit yang baik juga akan dibangun di sini (Bulungan). Jadi banyak sekali nanti, dan semua itu ada di Bulungan,” sebut mantan Penjabat (Pj) Gubernur Kaltara pertama ini.

Untuk menyikapi semua itu, maka orang-orang yang ada di Bulungan ini harus mempersiapkan diri, baik itu mempersiapkan komponen profesional, keterampilan, maupun yang paling utama harus diubah itu adalah mindset.

“Jadi harus mau mengubah perilaku, yang tadinya lamban, itu harus lebih cepat,” imbuhnya.

Jika berbicara dukungan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara, tanpa dijelaskan itu sudah dapat dilihat sendiri. Sebab, dengan kehadiran pemprov di Bulungan ini, khususnya Tanjung Selor sudah banyak berubah. 

“Infrastrukturnya sudah semakin lebih baik dari yang sebelumnya. Jadi, dengan itu semua, tentu Bulungan memiliki kesempatan yang banyak untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik lagi,” bebernya.

“Jas Merah” Adat dan Budaya Jadi Perhatian

Diusia yang cukup tua, Kota Tanjung Selor telah berusia ke–229 dan Kabupaten Bulungan ke–59. Datu Buyung Perkasa salah seorang tokoh masyarakat dan Kepala Adat Bulungan mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan agar jangan melupakan sejarah (Jas Merah).

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pelayanan Pelabuhan di Tarakan Disoroti

Sabtu, 27 April 2024 | 08:55 WIB

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB
X