Gadai KTP untuk Biaya Operasional dan Konsumsi Petugas

- Sabtu, 12 Oktober 2019 | 09:08 WIB

 AKSINYA selama beberapa bulan terakhir menjadi buah bibir. Bagaimana tidak, dengan jabatan yang dimiliki tak membuatnya memilih berada di ruangan yang nyaman. Ia lebih memilih berada di lokasi karhutla dengan hawa panas. Tak hanya itu, tugasnya tidak dibedakan dengan personel lainnya. Semua tugas lapangan sudah dilakukan. Terkadang, ia harus bermalam di lokasi karhutla. Niat tulus dan perbuatannya begitu ikhlas.

Dia, Ali Patokah orang yang tak bisa diam ketika mendapati informasi terjadi karhutla. Uniform lapangan berwarna orange selalu disiapkan di kendaraan miliknya. Setiap operasi penanganan karhutla ia mendominasi memimpin personelnya. Dengan jabatan yang diemban sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan ia lebih memilih terjun langsung di lapangan dibanding menunggu informasi dari personelnya di lapangan.

Walaupun selama berada di lapangan selain harus mengerahkan tenaga dan pikiran, ia juga ikut membiayai hingga 30 kali operasi atau kegiatan dari dana pribadi miliknya. Ia tidak bisa lagi mengandalkan anggaran dari instansi yang ia pimpin. Sebab, selama satu tahun penganggaran hanya mampu mengcover enam kegiatan.

“Sejak awal sudah habis, sebab target setahun hanya enam kegiatan. Ternyata 30 kegiatan. Karena kami tidak tega mendengar informasi di manapun dan kapanpun ketika terjadi karhutla dan kami selalu siap,” ucapnya.

Setiap kali kegiatan ia mengerahkan setidaknya 20 hingga 26 orang. Kemudian dibagi menjadi tiga regu agar masing-masing delapan orang tiap regu dan dilakukan bergantian guna menjaga kondisi kesehatan. Dengan jumlah personel puluhan dikerahkan, kemudian enam armada setidaknya membutuhkan Rp 4 juta. Setiap kegiatan artinya pendanaan pribadi sudah mencapai Rp 60 juta dikeluarkan.

Hal itu untuk pembiayaan bahan bakar kendaraan dan konsumsi personel yang bertugas di lapangan. Dan sejauh ini diperkirakan 15 kegiatan ditanggung pribadi. Untuk mendapatkan kepercayaan agar mendapatkan konsumsi personel harus menyebutkan namanya.

“Caranya KTP saya ditinggal untuk mendapatkan konsumsi dan BBM atau bilang nanti Ali Patokah yang bayar. Terkadang juga anggota bawa makanan dari rumah masing-masing. Saya berdoa akan ada penggantinya,” kisahnya sembari tertawa.

Ia merasa dapat sedikit bernafas lega ketika adanya pertemuan dan pembahasan terkati persoalan karhutla. Di mana, dari pihak ketiga yakni perusahaan memberikan bantuan anggaran. Kemudian yang menjadi perhatian ke depannya yakni cuaca lebih ekstrem yang terjadi tahun ini.

Tentunya, persiapan sudah dilakukan mulai saat ini. Dengan mengupayakan dan memperjuangkan adanya bantuan pompa dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). “BPBD sendiri mempersiapkan personel dengan diberikan pelatihan mengikuti peningkatan sumber daya manusia (SDM) atau diklat. Selain itu, berupaya meningkatkan peralatan di BPBD Bulungan,” jelasnya. (*/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X