Sebut Kaltara Provinsi Tercepat Tangani Karhutla

- Kamis, 10 Oktober 2019 | 09:36 WIB

PERSOALAN minimnya sarana prasarana (sarpras) tak menghambat penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Bulungan. Buktinya, Kabupaten Bulungan tercatat sebagai wilayah yang tercepat untuk penanganan karhutla.

Walaupun kondisi di lapangan tidak ditunjang dengan sarpras. Tetapi berkat tanggung jawab dan bekerja dengan ikhlas membuat penanganan begitu cepat. Apalagi, yang menjadi tantangan, Bulungan menjadi daerah terparah untuk peristiwa karhutla dibanding kabupaten/kota lain di Kaltara. Diperkirakan ratusan hektare lahan ludes dilalap si jago merah. 

Dan puncak karhutla pada September lalu yang mengakibatkan sejumlah sekolah di Kaltara diliburkan. Kemudian, transportasi baik laut dan udara ikut terganggu. “Kegiatan yang dilakukan para petugas dilaksanakan dengan ikhlas. Sehingga, bisa ditangani dengan cepat bukan karena paksaan,” ungkap Kapolda di hadapan para petugas tim penanganan karhutla saat kegiatan Ramah-Tamah di Mapolres Bulungan.

Setiap laporan yang diterima dari Kapolres Bulungan AKBP Andrias Susanto Nugroho. Yang menjadi fokus utama yakni memperhatikan kondisi personel yang betugas. Tergambarkan bahwa, para personel melaksanakan tugas dengan ikhlas.  Pesan yang selalu diingatkan kepada personel yakni jabatan yang diemban merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan. Karena dampak dari karhutla dengan kabut asap yang sempat dirasakan masyarakat Kaltara membuat resah.

Belum lagi berdampak pada kesehatan dan perekonomian masyarakat. Ini yang harus dihindari dan sebagai pengayom masyarakat harus memberikan rasa aman. 

“Setiap monitor laporan kapolres memastikan bagaimana anggota berjuang memadamkan api. Terlihat dari wajah petugas tidak ada yang terpaksa.  Semua dilaksanakan dengan ikhlas. Saya sampaikan ke kapolres bukan takut dicopot sebagai Kapolda.  Tetapi tanggung jawab kita untuk mengamankan dan  membuat masyarakat aman,” imbuhnya.

“Saya sampaikan jabatan ini amanah. Sewaktu-waktu dapat dicopot. Tetapi terpenting kita tetap ikhlas melaksanakan tugas,” sambungnya.

Karhutla yang terjadi pada 2019 merupakan kondisi terparah dibanding pada tahun sebelumnya. Untuk itu ia berharap agar ke Pemkab Bulungan, Pemprov Kaltara dapat menganggarkan untuk penanganan karhutla. Kemudian, dapat melengkapi sarpras. Sebab, berdasarkan prediksi 2020 mendatang karhutla bisa lebih parah. Penyebabnya, kemarau dengan kondisi pasan begitu ekstrem terjadi.

“Peralatan seadanya. Yang kita gunakan alat pompa manual yang digunakan untuk tanaman. Bagaimana mungkin bisa memadamkan api yang besar. Dan kabar baik, mahasiswa akan ikut bergabung penanganan karhutla,” bebernya.

Selain pada penanganan karhutla di lapangan, pembentukan tim khusus dan diterbitkan melalui maklumat Kapolda Kaltara merupakan bukti penanganan secara preventif dengan melakukan sosialisasi dan imbauan langsung di masyarakat. Kemudian, melaksanakan upaya preventif  bersama Babinsa dan Babinkambtimas melakukan patroli ke daerah rawan. Serta, terakhir adanya  penegakan hukum.

Baginya, saat ini bangsa Indonesia sendang menghadapi persoalan yang bertubi-tubi.  Mulai dari Papua, kemudian adanya unjuk rasa, serta adanya bencana di Maluku. “Kita selalu berdoa agar tetap bersatu tidak terpecah belah,” pesannya. (***/bersambung)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Data BPS Bulungan IPM Meningkat, Kemiskinan Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:00 WIB

Ombudsman Kaltara Soroti Layanan bagi Pemudik

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:30 WIB

Harus Diakui, SAKIP Pemprov Kaltara Masih B Kurus

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Penanganan Jalan Lingkar Krayan Jadi Atensi

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:10 WIB

Jalan Penghubung di Krayan Ditargetkan Maret Mulus

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:50 WIB

3.123 Usulan Ditampung di RKPD Bulungan 2025

Selasa, 26 Maret 2024 | 07:00 WIB

Anggaran Rp 300 Juta Untuk Hilirisasi Nanas Krayan

Senin, 25 Maret 2024 | 18:45 WIB
X