PROKAL.CO,
"KAMI hanya bertukar posisi. Sebelumnya saya Wakil Ketua dan H.Sayid Muhammad Bilfaqih sebagai Ketua. Sekarang saya yang diamanahi sebagai Ketua," ungkap H. Salafa Hepa saat ditemui di kantornya Jalan Durian Tanjung Selor.
Pergantian Ketua Baznas Kaltara dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur Kaltara Nomor 188.44/K.610/2019 terhitung mulai 2 September 2019. Ditanya faktor yang melatar belakangi rotasi unsur pimpinan Baznas Kaltara, Salafa enggan memberikan banyak komentar. "Pokoknya untuk perbaikan lembaga pengumpul dana umut ini,” singkatnya.
Menurutnya, selama ini banyak tuntutan masyarakat yang menginginkan Baznas Kaltara dievaluasi dan diperbaiki manajemennya. “Saya tidak akan mengumbar janji yang muluk-muluk, tapi mudah-mudahan saya mampu memenuhi harapan masyarakat tersebut," tegasnya dengan optimistis.
Masih menurut tokoh agama yang juga menjabat salah satu unsur ketua di Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltara ini, bahwa pihaknya tidak ingin kehilangan kepercayaan masyarakat dalam mengelola zakat.
"Kepercayaan adalah faktor penentu dukungan masyarakat kepada Baznas. Nah terus terang saja, saya tidak ingin kehilangan hal itu. Makanya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, kami akan berusaha memperbaiki kepemimpinan dan manajemen Baznas Kaltara,” terangnya.
Kebetulan, kata dia, dirinya telah memiliki pengalaman menjadi pengurus Baznas di Kota Tarakan. Kita semua tahu jika Baznas Tarakan sudah terkenal manajemennya dan menjadi model pengelolaan zakat secara nasional.