Ingin Membawa Manfaat bagi Masyarakat

- Selasa, 8 Oktober 2019 | 08:30 WIB

PERAYAAN yang diwarnai sukacita itu membuka kisah pasang surut kehadiran Bonek di Tarakan. Bonek di Tarakan telah ada sejak 1990-an silam. Perkumpulan suporter klub sepakbola Persebaya Surabaya ini sempat vakum.

Pada Oktober 2018, pertemuan beberapa Bonek, melahirkan Bonek Tarakan. Ketua Bonek Tarakan Iwa Dewandaru menerangkan, dalam menjaga solidaritas sesama suporter di tanah perantauan, Bonek mengundang beberapa perwakilan suporter, sebagai upaya menjaga hubungan baik ke semua kelompok suporter di Kota Tarakan.

“Alhamdulillah 6 Oktober, Bonek Tarakan resmi berusia 1 tahun. Perayaan kemarin tidak hanya dihadiri kawan-kawan Bonek di Tarakan. Melainkan juga dari, Berau,  Samarinda dari Balikpapan dan dari Bontang. Totalnya sekitar 150 orang. Sebenarnya Bonek sudah ada di Tarakan sejak lama hampir 10 tahunan, cuma sempat vakum dalam waktu jangka panjang. Sehingga baru di tahun kemarin, kami berhasil mengumpulkan anak-anak Bonek lagi di Tarakan sehingga Bonek kembali aktif,” ujarnya.

Kembali aktifnya pasukan Bajul Ijo, di Kota Tarakan. Diharapkan dapat memberikan warna baru bagi kehidupan masyarakat Tarakan. Meski sebagian masyarakat mengenal Bonek sebagai kelompok suporter anarkis, namun hal perlahan dihapus.

“Dengan kembali eksisnya Bonek, ini kami berharap aktif dalam segala kegiatan sosial di masyarakat. Kami telah aktif dalam beberapa kegiatan sosial di Tarakan seperti menanam pohon, donor darah, membantu anak panti asuhan, membersihkan beberapa kawasan sejarah dan lain-lain. Kami terus berupaya, mengubah pandangan masyarakat terhadap Bonek yang selalu diidentikkan sebagai suporter anarkis. Sehingga masyarakat mengerti dan mengenal inilah sosok Bonek sebenarnya,” tukasnya.

“Banyak pejabat-pejabat daerah yang juga merupakan seorang Bonek seperti wakil wali kota, direktur PLN, kepala BI, kepala Satlantas Polres Tarakan, kapolres, danlantamal itu merupakan keluarga besar dari Bonek. Masih banyak lagi pejabat yang merupakan seorang Bonek,” tukasnya.

Saat ini Bonek masih membuka pintu lebar kepada siapa saja yang ingin bergabung dengan misi menebar kebaikan kepada masyarakat.

“Sebenarnya untuk Bonek di Tarakan cukup besar, cuma belum dapat bergabung semua. Tapi kami juga tetap membuka pintu bagi kawan-kawan Bonek yang mau bergabung. Di tahun kedua ini lami berencana melakukan konsep pemberdayaan ekonomi,” tambahnya.

“Melalui pelatihan hidroponik, akuaponik kepada teman-teman Bonek untuk dapat lebih memperbaiki ekonomi. Untuk agenda terdekatnya mungkin di Hari Pahlawan ini kami akan menyiapkan agenda khusus mungkin dengan membersihkan makam pahlawan atau melakukan kebaktian sosial untuk memperingati jasa para pahlawan,” tukas Iwa.

Bonek bukan saja hanya kumpulan manusia pecinta klub sepak bola. Namun Bonek merupakan keluarga besar sesama perantauan dari Surabaya. Sehingga tidak heran jika hingga saat ini solidaritas pada tubuh Bonek masihlah sangat kental.

“Dalam hal apa pun Bonek selalu menjunjung solidaritas. Karena prinsip kami di perantauan kita harus selalu solid, baik dalam keadaan sulit maupun senang. Karena Bonek itu serasa dan senasib,” imbuhnya. (*/zac/lim)

 

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X