TANJUNG SELOR – Supriadi, salah seorang nelayan di Desa Sajau Hilir, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan ditemukan tak bernyawa setelah sebelumnya sempat dilaporkan menghilang, Jumat (4/10).
Kejadian itu bermula saat Supriadi diduga terjatuh saat memancing di wilayah perairan Kuala I (muara Sajau) arah Desa Tanah kuning.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan, Ali Patokah saat dikonfirmasi membenarkan bahwa ada salah seorang nelayan yang hilang. Informasi itu diterima pada pukul 09.00 WITA. Mengetahui hal itu, BPBD langsung bergegas mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) serta melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan dan aparat setempat.
“Informasi dari warga, Supardi sudah menghilang selama dua hari terhitung sejak hari Jumat,” kata Ali kepada Radar Kaltara. Selama menghilang, sambung Ali, warga sekitar sempat berupaya melakukan pencarian. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil. Alhasil, warga pun melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian dan BPBD Bulungan.
“Keterangan sementara yang kita dapatkan, nelayan itu diduga terjatuh saat mencari ikan. Tapi itu dugaan sementara,” sebutnya.
Setelah beberapa hari dilakukan pencarian. Akhirnya, Minggu (6/10). Supardi ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa. “Kita belum sampat datang ke lokasi, tapi sudah ada informasi bahwa korban sudah ditemukan, di Sajau Hilir juga sudah ada petugas kita yang stand by,” bebernya.
Sementara, Kepala Desa (Kades) Sajau Hilir, Satar menyampaikan, korban ditemukan warga bersama pihak kepolisian. Penemuan itu tak jauh dari lokasi tempat korban menghilang. Dan saat ditemukan korban sudah dalam kondisi tak bernyawa. “Korban ini bukan warga asli Sajau Hilir. Sebab, korban merupakan warga Jelarai Selor,” bebernya.
Hanya saja selama melakukan aktivitas sebagai nelayan, korban kerap tinggal di rumah saudaranya yang ada di Sajau Hilir. Saat ini, kata Satar, korban telah dimakamkan di Sajau Hilir. “Pencarian korban memang sudah dilakukan sejak hari Jumat, tapi baru hari ini (kemarin, Red) ditemukan warga,” pungkasnya. (*/jai/eza)
