Tanjung Perak, Tembang Terakhir Oldies Bersama

- Senin, 7 Oktober 2019 | 08:37 WIB

MUHAMMAD Badrani atau yang akrab disapa Badrani dikenal sebagai sosok tokoh masyarakat hingga musisi senior di Kota Tarakan. Tidak hanya aktif di music, Badrani menjadi sosok inspiratif bagi dunia olahraga. Pria kelahiran Balikpapan 1 Juli 1951 ini juga pernah menjabat sebagai sekretaris KONI Tarakan 2011-2014 silam, saat Kota Tarakan masih tergabung dengan Kalimantan Timur.

Badrani yang dikenal ramah itu juga pernah menjabat bendahara Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Tarakan. Kala itu PSTK yang menjadi tim sepakbola kebanggaan Kota Tarakan masih berjaya, hingga di akhir masa jabatannya.

Sekira pukul 02.00 WITA Minggu (6/10) dini hari H. Muhammad Badrani dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan dikarenakan penyakitnya. Sebelumnya almarhum diketahui sedang sibuknya dengan aktivitasnya bermusik, bersama Band Oldies yang dibentuk 20 tahun silam.

Kerabat dekat almarhum baik di Oldies hingga di olahraga yakni Syahrial yang juga menjabat sebagai ketua umum Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) Kaltara mengetahui wafatnya almarhum saat dihubungi oleh pihak keluarga. Sebelum wafat almarhum Badrani masih tampil dengan Oldies di salah satu kafe.

Syahrial tidak memiliki firasat apa pun jika sang kerabat dekatnya tersebut akan meninggalkannya untuk selamanya. "Saya tidak mengira beliau sangat cepat pergi, kami Sabtu siang masing sama-sama menikmati makan siang sambil bercanda, beliau juga terakhir menyampaikan wejangannya kepada saya. Katanya kita hidup jangan memikirkan apa-apa, kita jalani saja hidup ini. Pesan ini yang terakhir saya dengar, bahkan saat tampil malam hari pun saya tidak ada firasat apa pun," ujarnya sambil terisak.

Almarhum juga beberapa waktu lalu sempat menggelar konser pertamanya di salah satu hotel bintang di Tarakan dengan tajuk Golden Memory. Bersama Oldies, Badrani menjadi salah satu pioner  dengan sexophone kesayangannya. Penampilan terakhirnya Sabtu (5/10), dengan lagu Tanjung Perak. "Penampilan beliau malam itu sangat bagus sekali, saat itu saya menyanyikan lagu Tanjung Perak yang menjadi salah satu lagu favorit almarhum, karena saya sangat tahu betul beliau itu gemar dengan unsur jazz," lanjut Syahrial.

Dengan berpulangnya Badrani ke pangkuan Ilahi, Band Oldies yang dikenal dengan cover lagu lawas harus vakum sementara waktu. "Saya sudah tidak bersemangat lagi bermusik dengan berpulangnya sahabat saya, saya sudah tidak bergairah. Saya tidak tahu lagi seperti apa," bebernya.

Bahkan rencananya Oldies bakal tampil di malam penutupan tahun 2019 yang menjadi agenda rutin band tembang kenangan tersebut di Tarakan untuk menghibur masyarakat di Tarakan. Dengan berpulangnya satu personil Oldies kemungkinan hal itu diurungkan.

Mendiang Badrani diketahui meninggalkan dua orang anak, di umur 68 tahun dengan satu orang cucu. Di mata sang anak sosok Badrani merupakan motivator yang andal di keluarga. Anak kedua almarhum Kun Prayogie Herlambang mengakui sosok sang ayah merupakan inspirasinya hingga akhir hayat beliau. Mulai dari berorganisasi hingga ketekunannya menjadi kepala keluarga. Pria yang akrab disapa Yogi mengakui dalam keluarga kemampuan bermusik menjadi hobi sang ayah. Namun tidak ada yang mewarisi.

"Sebenarnya saya juga baru tau bapa itu bisa main sexophone semenjak beliau kembali aktif bermusik lagi, kalau saya dengan kakak saya hanya sebatas penikmat saja. Malah kecintaan terhadap olahraga yang turun ke anaknya seperti saya ke basket," kata Yogi kepada media ini.

Yogi berusaha tabah dengan kepergian almarhum. (***/lim)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X