Doa untuk Indonesia dari Kaltara

- Jumat, 4 Oktober 2019 | 08:21 WIB

TANJUNG SELOR – Menyikapi situasi akhir-akhir  ini yang dapat mengganggu kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kepolisian Daerah (Polda) Kaltara melaksanakan istigasan dan doa bersama Polri/TNI dan masyarakat di halaman Mapolda Kaltara, Desa Bumi Rahayu, Tanjung Selor, Kamis (3/10).

Kapolda Kaltara, Brigjen Pol Indrajit menyampaikan, negara Indonesia merupakan negara yang besar. Negara yang memiliki beragam perbedaan, berbeda suku, bahasa daerah, bereda adat, tradisi dan agama.

“Dan hal ini membuat lupa bahwa bangsa yang besar adalah berbeda-beda, majemuk, bermacam-macam, dan itu semuanya adalah anugerah yang diberikan Allah kepada kita bangsa Indonesia, patut kita syukuri bersama-sama,” ucap Brigjen Pol Indrajit kepada Radar Kaltara.

Dijelaskan, dengan perbedaan itu akan menjadi sebuah kekuatan, menjadi sebuah potensi jika bersatu. Sebab, aset terbesar bangsa ini adalah persatuan, kerukunan, dan persaudaraan. “Mari menjaga persaudaraan, menjaga ukhuwah Islamiah, menjaga ukhuwah wathaniyah, karena kita memang besar dan berbeda-beda,” ajaknya.

Kondisi akhir-akhir ini bangsa Indonesia sedang dihadapkan pada situasi yang dapat mengganggu kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dimulai dari koniflik yang terjadi di Papua, kemudian bencana kabut asap yang menyebabkan kerugian bagi masyarakat serta gelombang aksi demonstrasi yang berujung ricuh di beberapa kota besar di Indonesia.

“Menyikapi situasi tersebut, saya selaku Kapolda Kaltara mengimbau seluruh lapisan masyarakat Kaltara agar sadar bahwa tujuan kita berbangsa dan bernegara adalah untuk mewujudkan negara yang makmur dan sejahtera,” pesannya.

Guna mewujudkan hal tersebut, tentunya dengan stabilitas situasi kamtibmas terpelihara. Karena, tugas menjaga stabilitas kamtibmas bukan hanya tugas TNI/Polri saja. Namun, merupakan tugas seluruh elemen bangsa. Dengan jumlah personel yang terbatas tentunya peran serta masyarakat sangat diharapkan untuk mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif, terutama di wilayah Kaltara.

“Kita wajib bersyukur kepada Allah, sampai saat ini situasi kamtibmas di wilayah hukum Polda Kaltara masih kondusif. Masyarakat masih bisa beraktivitas dengan normal, walaupun sempat dihadapkan gangguan kabut asap,” bebernya.

Sementara adanya aksi demonstrasi di beberapa kabupaten/kota di Kaltara, berjalan dengan tertib dan aman. Untuk itu pihaknya kembali mengingatkan agar bersikap rasional dalam mengonsumsi informasi dari media sosial. Jangan emosional tetapi rasional. Sebab, penyebaran hoaks dan fitnah di media sosial tidak akan menjadi sebuah ancaman jika dibaca dengan rasional. Sebaliknya jlka informasi-informasi yang tidak benar dibaca malah dengan emosional, hal ini akan memicu konflik dan perpecahan.

Mimilih dan memilah informasi itu perlu untuk mengetahui berita yang benar dan bohong. “Saya juga menyarankan, agar informasi di cross check ke sumber lain guna memastikan berita itu benar. Filter dan tabayun terhadap informasi yang diperoleh. Tidak berhati-hati dalam menggunakan media sosial sangat berpotensi memecah belah persatuan ditambah dengan membawa-bawa unsur suku, agama, ras, dan antargolongan (sara),” pungkasnya.

Upaya sama pun dilakukan jajaran TNI/Polri di Kabupaten Malinau untuk menggelar istigasah dan doa bersama, Kamis (3/10). Wakapolres Malinau, Kompol Edy Budiarto, S.H mengungkapkan, dengan upaya yang dilakukannya ini. Maka, ke depannya akan membuahkan hasil yang baik. Yaitu, stabilitas wilayah di Indonesia yang saat ini tengah bergejolak dapat diredam.

Pasalnya, tak dapat dipungkiri bahwa sekalipun di Bumi Intimung ini tak secara langsung mengalami dampak. Akan tetapi, adanya beberapa kejadian belakangan ini membuat masyarakat sedikit resah. Mengingat, di media sosial (medsos) pun cukup marak akan informasi itu yang berkembang luas.

Alhamdulillah, untuk di Malinau hingga saat ini situasi masih aman terkendali. Nah, mengenai istigasah dan doa bersama ini sifatnya memohon agar beberapa wilayah yang tengah bergejolak, situasinya nanti dapat serupa dengan di sini (Malinau, Red),” ungkapnya saat ditemui usai menggelar istigasah dan doa bersama.

Namun, lanjutnya, pihaknya tetap memberikan imbauan secara khusus terhadap masyarakat di Malinau. Diharapkan mereka dapat dengan cermat tatkala menerima informasi di medsos. Sebab, terkadang beberapa di antaranya terdapat informasi yang hoaks atau palsu yang dapat memicu perpecahan antar bangsa ini.

“Tapi, saya yakin masyarakat di Malinau ini cukup cerdas dalam menyikapi segala informasi yang berkembang di medsos. Di samping kita terus mendorong Babinkamtibmas di masyarakat untuk tetap aktif,” tuturnya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X