TANJUNG SELOR – Tahun 2020, pembangunan infrastruktur jalan di Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor dilakukan. Hal itu dilakukan untuk mendukung percepatan pembangunan fisik di KBM.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara, H. Sunardi mengatakan, untuk pembukaan lahan sudah dimulai sejak tahun ini. Kemudian berlanjut hingga tahun 2020. Untuk pembangunan fisik akan dimulai pada 2021.
“Bagaimana kita mau mengangkut bahan bangunan kalau infrastruktur jalan tidak ada,” kata Sunardi kepada Radar Kaltara, Kamis (3/10).
Jalan yang dibangun, sambung Sunardi, terbagi menjadi dua, jalan nasional dan jalan provinsi. Untuk jalan nasional akan dikerjakan melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR). Sedangkan untuk jalan provinsi akan dikerjakan melalui DPUPR-Perkim. “Jadi untuk pembangunan jalan itu disesuaikan dengan kewenangan masing-masing,” ujarnya.
Untuk total panjang jalan yang akan dibangun, Sunardi belum dapat berkomentar lebih jauh. Karena, sampai saat ini belum ada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) kegiatan.
“Yang pasti tahun ini hingga tahun 2020 pembangunan jalan dimulai, sehingga tahun 2021 pembangunan fisik bisa dimulai. Tapi kalau jalan belum siap, bukan tidak mungkin pembangunan fisik molor,” sebutnya.
Tindak lanjut Instruksi Presiden (Inpres) nomor 9 tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan KBM Tanjung Selor, kementerian dan lembaga sudah membagi tugas. Nah, dalam meningkatkan akselerasi DPUPR-Perkim melibatkan pihak ketiga selain pemerintah. Yakni, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan developer yang ada di Kaltara.
“Dengan adanya keterlibatan itu diharapkan wajah kota bisa terlihat,” sebutnya.
Sementara untuk tata ruang pembangunan perbankan akan diintegrasikan di KBM. Sehingga pembangunan perbankan tidak di sembarang tempat. “Pada rencana tata ruang yang sudah kita desain, lahan untuk perbankan sebenarnya sudah siap, dan pihak perbankan juga setuju membangun di KBM,” bebernya.
Namun, kata Sunardi, sebelum pembangunan dilakukan, pihak perbankan harus terlebih dahulu berkoordinasi dengan atasan masing-masing untuk merancang rencana bisnis dengan tata ruang yang ada. “Kalau dari developer, di Selimau sudah banyak yang membangun perumahan. Itukan tidak sesuai dengan rencana ruang yang ada. Itulah yang akan kita tata ke depannya, saya juga sudah menyampaikan kepada pihak developer agar membangun perumahan yang cantik, sehingga bisa menarik minat masyarakat,” bebernya.
Sesuai informasi dari Jasa Raharja, tahun depan mereka sudah mulai membangun kantor. Rencana itu telah dianggarkan oleh Jasa Raharja. Tapi pembangunan itu di luar dari area yang telah disiapkan pemerintah. Namun tetap di dalam area KBM. “Kita akan terus mengawal agar pembangunan bisa sesuai dengan peruntukan,” ujarnya. (*/jai/eza)