PROKAL.CO,
TARAKAN – Daya tampung yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Alam berbeda-beda. Kemampuan PDAM memproduksi air secara berkesinambungan juga sangat dipengaruhi wilayah distribusi pada masing-masing embung.
Beberapa kali PDAM dihadapkan pada persoalan kekeringan. Dari kekeringan itu, muncul sejumlah kesimpulan. Di antaranya kekeringan hanya terjadi pada embung tertentu.
Mengatasi hal itu, rencananya PDAM akan mewujudkan interkoneksi seluruh embung. Tujuannya agar produksi dapat berjalan, kendati hujan tak turun dalam jangka waktu tertentu pada kawasan tertentu.
“Selama ini kalau kekeringan, misalnya di Binalatung, sementara di embung lain masih ada air, tapi enggak bisa disalurkan ke pelanggan yang air bakunya diperoleh dari Binalatung. Sehingga dengan interkoneksi itu, embung-embung ini dapat saling mendukung satu sama lain. Bisa merata,” ujar Plt PDAM Tirta Alam Sudarto.
Interkoneksi yang dimaksud, menyambung pipa dari Embung Bengawan ke Instalasi Pengolahan Air (IPA) Juata Laut. Segmen lainnya, IPA Persemaian ke IPA Kampung Bugis (lihat grafis).
Rencana tersebut telah tertuang dalam kerangka kerja yang dipresentasikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan beberapa waktu lalu.