Agustus, Ekspor Kaltara Meningkat

- Kamis, 3 Oktober 2019 | 08:59 WIB

TANJUNG SELOR - Ekspor komoditi melalui pelabuhan di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pada Agustus 2019 mengalami peningkatan sebesar 9,16 persen. Dibanding pada Juli 2019, yaitu dari US$ 93,52 juta menjadi US$ 102,09 juta.

Komoditi ekspor melalui pelabuhan di Kaltara pada Agustus 2019 didominasi komoditi barang non-migas. Namun nilai ekspor non-migas periode Januari - Agustus 2019 mencapai US$ 681,58 juta atau mengalami penurunan sebesar 8,08 persen dibanding Januari - Agustus 2018 lalu.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, Eko Marsoro menjelaskan, peningkatan ekspor Agustus 2019 dibandingkan dengan Juli 2019 disebabkan meningkatnya ekspor kelompok barang non-migas di sektor hasil tambang sebesar 15,70 persen. Sementara, sektor hasil industri dan pertanian mengalami penurunan sebesar 26,94 persen dan 12,29 persen,” ucap Eko Marsoro.

Dijelaskan, di sisi lain, total ekspor Kaltara yang dilakukan melalui pelabuhan di luar Kaltara pada Juli 2019 mencapai US$ 16,71 juta. Dimana, masing-masing melalui pelabuhan DKI Jakarta sebesar US$ 0,71 juta, Jawa Timur sebesar US$ 14,39 juta dan Sulawesi Selatan sebesar US$ 1,61 juta.

“Sedangkan, ekspor melalui pelabuhan Kaltara menurut golongan barang HS 2 digit  jika dibandingkan dengan Juli 2019, pada Agustus 2019 terjadi peningkatan nilai ekspor pada sebagian golongan barang dari Kaltara,” bebernya.

Negara tujuan utama ekspor melalui pelabuhan di Kaltara pada Agustus 2019 yakni Tiongkok dengan nilai US$ 25,85 juta, Malaysia sebesar US$ 18,13 juta, Korea sebesar US$ 17,57 juta, India sebesar US$ 15,44 juta dan Filipina sebesar US$ 8,54 juta. Peranan lima negara tersebut dalam ekspor Kaltara mencapai 83,60 persen terhadap total ekspor pada 2019.

“Jika dibandingkan dengan Juli 2019, terjadi penurunan ekspor ke negara Korea. Sedangkan terjadi peningkatan ekspor untuk negara China (Tiongkok), Malaysia, India, Filipina, Japan, Hongkong dan Vietnam,” sebutnya.

Sementara untuk impor Kaltara pada Agustus 2019 mengalami penurunan sebesar 57,03 persen dibanding Juli 2019, dari US$ 4,32 juta menjadi US$ 1,85 juta. Kemudian, nilai impor komoditi barang migas tercatat tidak melakukan transaksi pada Agustus 2019.

Sedangkan, komoditi barang non-migas tercatat mencapai US$ 1,85 juta. Penurunan nilai impor pada Agustus 2019 disebabkan penurunan nilai impor komoditi barang hasil industri, sebesar 58,71 persen dari US$ 4,27 juta menjadi US$ 1,76 juta di Agustus 2019.

Berbeda dengan komoditi hasil tambang dari yang sebelumnya US$ 0,05 juta menjadi US$ 0,09 juta. Adapun komoditi hasil pertanian tidak melakukan transaksi di Agustus 2019. Secara kumulatif nilai impor Kaltara periode Januari - Agustus 2019 mencapai US$ 47,35 juta.

“Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 terjadi peningkatan sebesar 0,69 persen,” bebernya.

Impor dilihat menurut golongan barang HS 2 digit pada Agustus 2019 terdiri dari impor golongan tembakau dan pengganti tembakau (24) sebesar US$ 1,30 juta, golongan kendaraan selain yang bergerak di atas rel kereta api (87) sebesar US$ 0,18 juta, golongan garam, belerang, tanah dan batu, bahan plester, kapur dan semen (25) sebesar US$ 0,09 juta.

Adapun kayu dan barang dari kayu, arang kayu (44) sebesar US$ 0,07 juta, golongan perabotan, keperluan tidur, kasur, bantalan kursi dan perabotan semacam lampu dan alat kelengkapan penerangan, papan/tanda iluminasi, bangunan prefabrikasi (94) sebesar US$ 0,04 juta. “Pada Agustus 2019, transaksi nilai impor berupa barang migas di Provinsi Kalimantan Utara tercatat tidak melakukan transaksi impor.

Impor non-migas Kaltara pada Agustus 2019 mencapai US$ 1,85 juta berasal dari Tiongkok, Malaysia, dan Singapura, masing-masing mencapai US$ 0,25 juta, US$ 0,30 juta dan US$ 1,30 juta. Jika dibandingkan dengan Juli 2019, impor non-migas pada Agustus 2019 mengalami penurunan sebesar 57,03 persen.

“Penurunan impor non-migas Kaltara pada Agustus 2019 terjadi karena menurunnya nilai impor dari negara China dan Malaysia. Secara kumulatif nilai impor non-migas Januari-Agustus 2019 tercatat sebesar US$ 46,59 juta, mengalami penurunan sebesar 0,15, persen dibanding periode yang sama di 2018,” pungkasnya. (akz/ana)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X