Februari 2020, Konstruksi PLTA Peso Dimulai

- Rabu, 2 Oktober 2019 | 09:56 WIB

TANJUNG SELOR – Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Peso, Bulungan, hinggas kini masih terus berproses. Jika tak ada aral, pekerjaan konstruksinya akan dimulai pada Februari 2020.

Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Irianto Lambrie mengatakan, pembangunan konstruksi tahap pertama, di antaranya seperti kantor, asrama untuk pekerja, dan termasuk juga perumahan untuk staf yang dibangun secara permanen. “Berdasarkan hasil komunikasi dengan PT Kayan Hydro Energy (KHE), sekarang ini mereka sudah proses pengapalan material dari Cina untuk konstruksi di sana (lokasi pembangunan),” ujar Irianto kepada Radar Kaltara di Tanjung Selor, Selasa (1/10).

Proses ini terbilang cukup panjang. Jika material yang dimuat menggunakan kapal lewat perairan Jawa, diperkirakan akan memakan waktu 45 hari. Tapi, jika langsung dari Cina ke Tarakan, bisa tembus dalam waktu 15 hari.

Saat ini investor pengerja salah satu mega proyek di provinsi termuda di Indonesia ini sedang melakukan persiapan di lapangan, mengenai apa saja yang harus segera dipersiapkan untuk pelaksanaan pembangunan konstruksi awal.

Selain itu, untuk pembangunan bendungan tahap awal itu juga akan dilakukan secara bertahap yang diharapkan mulai tahun depan. Sebab, hingga saat ini izin bendungan PLTA Sungai Kayan belum mendapatakan rekomendasi dari Komisi Bendungan. “Saat ini mereka (Komisi Bendungan) masih mempelajari, karena itu ada ratusan gambar,” ujar mantan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kalimantan Timur (Kaltim) ini.

Adapun gambar yang diserahkan kepada Komisi Bendungan itu diperkirakan sekitar 500 lembar. Menurut mantan Penjabat (Pj) Gubernur Kaltara pertama ini, jumlah tersebut cukup banyak dan harus dibuat secara detail. “Mungkin nanti pelaksanaan di lapangan ada penyesuaian dengan kondisi lokasi,” sebutnya.

Oleh karena itu, harus dipahami bahwa untuk membangun bendungan PLTA berbeda bangunan lain. Sebab, jika keliru dalam pelaksanaannya, tentu akibatnya bisa fatal. Bisa terjadi banjir dan menimbulkan korban materi hingga jiwa.

Pastinya, pihak investor harus selalu mengingatkan para pekerjanya untuk lebih teliti dan harus mengutamakan kualitas dibandingkan kuantitas dari pembangunan PLTA, sebagai upaya awal untuk terjadinya dampak negatif dari kegiatan tersebut. (iwk/ash)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X