Perkuat Pendidikan Karakter, Disdikbud MoU dengan PSHT

- Jumat, 27 September 2019 | 21:07 WIB

TANJUNG SELOR - Di momen malam pengesahan 148 warga baru Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) se-Kaltara yang berlangsung di Gedung Wanita beberapa waktu lalu.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), diketahui saat itu sekaligus mengagendakan MoU (memorandum of understanding) dengan organisasi PSHT. Ini sebagai upaya dalam memperkuat pendidikan karakter di dunia pendidikan yang ada di provinsi termuda di Indonesia ini.

Dikatakan Kepala Disdikbud Kaltara, Sigit Muryono bahwa MoU dengan organisasi PSHT itu merupakah salah satu langkah strategis dalam mewujudkan visi-misi instansi yang dinakhodainya itu. Yakni unggul dan profesional dalam layanan pendidikan dan kebudayaan.

“Saya berkomitmen dengan upaya ini. Maka, dunia pendidikan di daerah ini ke depannya dapat maju dan unggul. Tentunya juga, memiliki daya saing di sektor pendidikan dan kebudayaannya, ungkapnya kepada awak media Radar Tarakan.

Dikatakannya juga, MoU terhadap pihak yang berkompeten seperti ini memang sangat diperlukan. Dan dengan PSHT saat ini, selain dalam rangka memperkuat pendidikan karakter di sekolah. Utamanya pada bidang olahraganya. Diharapkan dapat juga menanamkan nilai-nilai kesatria yang dibangun melalui PSHT.

“Khusus untuk penguatan pendidikan karakter di sekolah merupakan tindak lanjut dari Perpres Nomor 87 tahun 2017. Dan sekaligus Permendikbud Nomor 20 tahun 2018 tentang penguatan pendidikan karakter pada satuan pendidikan formal, ujar orang nomor satu di Disdikbud Kaltara ini.

Lanjutnya, mengenai pendidikan karakter sendiri sejatinya ada sebanyak 18 karakter yang harus ditanamkan ke siswa di sekolah. Meliputi, religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab.

“Tapi, tujuan utama penguatan pendidikan karakter itu adalah untuk membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi emas Indonesia tahun 2045. Guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan, jelasnya.

“Untuk itu, dengan mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia. Dan merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi ekosistem pendidikan. Maka, Kualitas karakter adalah jiwa dalam membangun generasi generasi emas Indonesia tahun 2045, sambungnya.

Pihaknya berharap, melalui MoU yang telah dijalin kali ini. Yang mana, hal itu dapat semakin memperkuat mutu sumber daya manusia (SDM) dan pendidikan di Kaltara yang unggul dan profesional. 

“Mari bersama membangun daerah ini untuk lebih bermartabat, berdaya saing, maju, sejahtera  dan berkelanjutan, ajaknya.

Di tempat yang sama, Ketua Umum PSHT Pusat Madiun, Dr. Ir. Muhammad Taufik, SH, M.Sc mengungkapkan rasa syukurnya terhadap Allah SWT atas terselenggaranya acara pengesahan warga baru dan MoU terhadap pihak Disdikbud Kaltara.

“Alhamdulillah, puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT, karena acara ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, ungkapnya. 

Di sisi lain, mengenai adanya MoU itu. Menurutnya, hal itu memang menjadi suatu kabar baik bagi organisasi PSHT. Dan memang komitmen di dalam organisasi itu dalam menjadikan manusia berbudi luhur. Yakni tahu benar dan salah diharapkan dapat menjadi pendidikan karakter di dunia pendidikan.

“PSHT ini juga perekat pemersatu bangsa. Saya bangga dengan segala keterbatasan, para pelatih dengan gigihnya mendidik seseorang agar dapat memiliki jiwa kesatria. Hingga nantinya dapat bermanfaat untuk daerah ini di Bulungan ataupun Kaltara, katanya.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X