KERING KERONTANG..!! Tarakan Terancam Krisis Air Bersih

- Kamis, 26 September 2019 | 09:18 WIB

TARAKAN – Belum ada hujan di Bumi Paguntaka, cukup berpengaruh pada ketersediaan air baku di Kota Tarakan. Parahnya, kawasan di Tarakan Timur terancam krisis air lantaran kondisi embung Binalatung yang kian kering.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala PDAM Kota Tarakan, Sudarto mengungkapkan, selama dua bulan embung Binalatung sudah tidak berfungsi dan tidak dapat diambil airnya. Namun dengan adanya pompa emergency dan upaya PDAM untuk mengambil sisa air dari embung dan anak sungai, sehingga selama 2 bulan pihaknya masih bisa mengatasi kekeringan air bersih.

“Sekarang ini tinggal aliran air sungai, kurang lebih tinggal 70 liter per detik di embung Binalatung Kampung Satu,” ungkapnya.

Untuk itu, hingga kini debit air baku yang berada di embung Binalatung semakin berkurang. Sudarto mengakui akan adanya hujan, hanya saja hujan tersebut hanya terjadi di kawasan Mulawarman, Sebengkok dan selalu berpindah tempat. Sehingga jika intensitas hujan hanya terjadi sekali dua kali, maka hanya dapat membasahi tanah dan tidak dapat menambah debit air di embung.

Melalui hal tersebut, Sudarto menyatakan bahwa pihaknya mengalami krisis sumber air baku saat ini. Pihaknya telah berupaya maksimal untuk mendapatkan air baku, namun ternyata curah hujan tidak mendukung. Sehingga akibat hal tersebut, kawasan Mamburungan, Skip, Kusuma Bangsa, Kampung Satu masih dapat dialiri air sampai saat ini. Namun kawasan Kampung Bugis saat ini belum dialiri air dikarenakan kapasitas air embung yang menurun. Kendati demikian, kawasan embung Persemaian, embung Bengawan dan Rawasari masih normal sehingga masih bisa mengaliri air.

“Kemarin kami bisa mengaliri air dengan kecepatan 150 liter per detik, sekarang cuma 70 liter per detik, ini diprediksi bisa terus berkurang. Mulai subuh, pelayanan kami di wilayah timur, sudah berkurang. Ada potensi wilayah timur kekurangan air, solusinya mungkin kami gilir, tapi dengan catatan wilayah gunung akan berkurang. Tapi kami selalu berdoa dan berupaya agar kami bisa dapat air,” jelasnya.

Kepada Radar Tarakan, Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Tarakan, William menyatakan, potensi hujan di Tarakan saat ini terbilang ada. Hanya saja berpotensi hujan lokal dan tidak terjadi secara menyeluruh.

Adapun durasi hujan lokal tersebut hanya mencapai 15 hingga 30 menit per hari. Hal tersebut dikarenakan pergerakan awan yang sebentar berkumpul, pecah kemudian bergerak kembali. Sebab pada dasarnya awan memang bersifat demikian.

“Awan memang begitu, tapi karena ini wilayah kecil, jadi tidak mengcover semua wilayah,” ungkapnya.

Berdasarkan perkiraan pihaknya, seminggu ke depan cuaca Tarakan akan cerah berawan saja. Sebab kelembaban udara di kawasan timur saat ini relatif kering, sehingga penguapan awan hujan masih terbilang skala lokal terjadi.

“Tarakan ini pulau kecil, jadi seluruh wilayah Tarakan berpotensi hujan lokal. Titik tumbuhnya hujan bisa berpotensi di semua tempat,” ucapnya.

Dari sisi klimatologis, William menjelaskan pengaruh angina kering dari Australia yang menyebabkan tidak adanya penguapan awan, sehingga tidak terjadi hujan. Namun hal ini memang biasa terjadi setiap tahunnya, lantaran adanya dua musim di Indonesia, yakni musim penghujan dan kemarau.

“Memang musim hujan itu nggak selalu fiks, misalnya bulan November. Tapi ada juga yang Oktober, setiap tahun musim penghujan berubah-ubah. Tapi Tarakan memiliki dua puncak curah hujan dalam setiap tahun, berbeda dengan daerah yang zona musim,” jelasnya.

Melalui hal tersebut, William mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhemat air bersih, karena cuaca Tarakan saat ini yang terbilang cukup panas dan mencapai 32 derajat celsius. Sehingga potensi kekeringan dan kebakaran mudah terjadi di Tarakan.

Sehari, Ditemukan Tiga Titik Api

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB
X