Miliki Kandungan Antioksidan dan Mampu Turunkan Gula Darah

- Kamis, 26 September 2019 | 09:09 WIB

Jika Anda mengenal tumbuhan karamunting, Anda mungkin tidak percaya jika tumbuhan karamunting dapat dikelola menjadi teh dengan kandungan antioksidan yang tinggi. Inilah yang menjadi salah satu produk hasil olahan Universitas Borneo Tarakan (UBT) yang dilakukan di bangunan saint techno park UBT.

YEDIDA PAKONDO

DIREKTUR Saint Tecno Park Universitas Borneo Tarakan (UBT), Heppi Romo mengatakan dalam tecno saint park, pihaknya telah melakukan banyak penelitian. Seperti karamunting dan kantong semar yang dikembangkan oleh dosen UBT yang dapat diolah menjadi teh serta memiliki antioksidan dan sirup.

Awalnya, karamunting dinilai tidak memiliki manfaat, namun setelah diteliti, ternyata memiliki manfaat untuk menyerap radikal bebas dari dalam tubuh. Dalam pengelolaannya, teh karamunting sama seperti pengelolaan teh pada umumnya.

“Di daerah lain tidak ada, ini hanya ada di Kalimantan Barat, sedang di Kaltara, baru di UBT ini,” bebernya.

Dari hasil penelitian tersebut, pihaknya membuat produksi teh dan sirup karamunting yang sempat dipamerkan saat peresmian gedung saint techno park UBT pada Rabu (25/9) kemarin.

Tak hanya karimunting, namun pihaknya juga mengolah teh kantong semar. Namun kantong semar merupakan tanaman langka, sehingga perlu dibudidayakan. Berbeda dengan karimunting, kantong semar memiliki kandungan yang mampu menurunkan gula darah.

“Hanya saja, kantong semar ini khusus tanaman hutan. Jadi ini memang khas yang harus dikembangkan, kalau pasarannya bagus, maka penelitinya akan mengembangkan budidaya secara massal,” jelasnya.

Dalam kepengurusan sertifikasi pengolahan makanan, dijelaskan Heppi, setiap produsen wajib memiliki produk unggulan yang telah mendapat izin minimal Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dari Dinkes yang lolos di pasaran. Jika produk tersebut berkembang, maka proses perizinannya dapat terus berkembang, misalkan ke BPOM dan sertifikasi halal.

“Saint techno park membantu UKM yang inmall maupun outmall untuk legalitas produk yang diverifikasi olahan dan perbaikan kemasan. Hingga kini, sudah ada 5 UKM inmall, yang outmall 15. Inmall itu kami fasilitasi berada dalam gedung, kalau lima ini berkembang, maka harus keluar dan kami masukkan lagi yang lain,” jelasnya. “Kalau yang 15 ini bisa datang kemari untuk konsultasi,” sambungnya.

Tak hanya UKM, namun Saint Techo Park juga membina mahasiswa yang ingin belajar bisnis tentang pemasaran produk. Untuk itu, bersama UBT pihaknya akan mendidik mahasiswa dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan.

Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI, dr. Ari Yusnita mengatakan bahwa pada tahun 2017 hingga 2019 saat rapat dengar pendapat, dirinya selalu menyampaikan realisasi pembangunan saint techno park UBT. Sehingga dirinya selalu mengawal agar pembangunan saint techno park UBT dapat dilakukan di Tarakan.

“Tidak semua teman-teman DPR RI dapat saint techno park, yang pasti saat saya melobi di Senayan, saya berharap agar saint techno park dapat menambah UMKM di Tarakan dan produk yang merupakan sumber daya alam, bisa dikembangkan di sini (saint techno park),” bebernya.

Pembangunan saint techno park UBT ini membutuhkan anggaran yang mencapai Rp 20 miliar dan belum termasuk fasilitas. Dalam hal ini, Ari menyatakan bahwa dirinya bercita-cita agar setiap 34 provinsi Indonesia memiliki ikon, misalkan di Kaltara memiliki produk bawang dayak yang bisa dipasarkan hingga keluar negara.

“Selanjutnya nanti, saya sudah tidak di Senayan lagi. Saya sudah melaksanakan tugas selama 4 tahun. Yang penting bagaimana kita berjuang untuk Kaltara,” pungkasnya. (***/eza)

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pelayanan Pelabuhan di Tarakan Disoroti

Sabtu, 27 April 2024 | 08:55 WIB

Ini Dia Delapan Aksi Konvergensi Tekan Stunting

Kamis, 25 April 2024 | 12:30 WIB

Dewan Negara Malaysia Kagum Perkembangan Krayan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB

Gubernur Kaltara Sebut Arus Mudik-Balik Terkendali

Selasa, 23 April 2024 | 11:15 WIB

PLBN Sei Menggaris Segera Operasional

Sabtu, 20 April 2024 | 15:30 WIB
X