TANJUNG SELOR - Sepekan terakhir pelayanan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Tanjung Selor kembali dikeluhkan masyarakat. Khususnya masyarakat Desa Pejalin, Kecamatan Tanjung Palas, kabupaten Bulungan. Keluhan itu dikarenakan listrik yang kerap biarpet.
Salah seorang warga Desa Pejalin, Seri (34) mengatakan, listrik sudah mulai padam sejak sepekan terakhir. Dan tidak ada pemberitahuan kalau listrik akan padam.
"Biasanya kalau listrik padam ada pemberitahuan dari PLN. Nah, sekarang ini tidak ada pemberitahuan, dan anehnya pemadaman hanya di wilayah Pejalin saja. Di Tanjung Palas tidak padam," ungkap Seri kepada Radar Kaltara, kemarin (24/9).
Durasi biarpet, sambung Seri, sangat lama. Bahkan dua hari yang lalu listrik padam hampir 6 jam. Akibatnya, aktivitas masyarakat pun terganggu. Biasanya listrik biarpet pada pukul 18.00 Wita hingga 24.00 Wita selain di malam hari listrik juga biarpet di siang hari.
"Di Pejalin ini kan jaringan telekomunikasi masih sulit, kalau listrik juga mati lengkap sudah penderitaan. Tidak ada lagi hiburan," bebernya.
Hal senada juga disampaikan Lestari (23). Ia berharap kepada PLN agar terlebih dahulu mengeluarkan pemberitahuan.
"Tidak ada pemberitahuan, jadi kita tidak tahu juga kalau listrik akan padam," bebernya.
Awalnya, ia mengira bahwa pemadaman hanya satu kali saja. Namun, keesokan harinya listrik kembali padam. Bahkan dengan durasi yang lebih lama.
"Sampai saat ini kita belum tahu apa penyebab listrik mati, karena tidak ada informasi dari PLN," katanya.
Sementara, Manager PLN ULP Tanjung Selor Zendy saat dikonfirmasi terkait biarpet itu mengatakan, biarpet itu terjadi karena adanya gangguan jaringan yang berlokasi di kilometer (km) 12. Gangguan itulah yang menyebabkan sebagian wilayah di Tanjung Palas mengalami biarpet.
"Kalau gangguan jaringan memang tidak ada kita keluarkan pemberitahuan, karena hal itu di luar dugaan kita," bebernya.
Meski begitu, saat ini gangguan jaringan itu telah dilakukan perbaikan. Dan diharapkan tidak ada lagi gangguan sehingga tidak ada lagi biarpet.
"Sekarang ini teknisi masih melakukan normalisasi, setelah itu listrik akan normal kembali," pungkasnya. (*/jai/zia)
