SABAR YA..!! Di Kaltara, Oktober Diprediksi Baru Hujan

- Rabu, 25 September 2019 | 08:43 WIB

TANJUNG SELOR – Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Harapan, Muhammad Sulam Khilmi menyebutkan, Kalimantan Utara (Kaltara) khususnya Bulungan tidak tergolong zona musim.

Dalam hal ini ada keistimewaan yang diirasakan, dumana ketika di daerah lain seperti Kalimantan Barat (Kalbar) dan Kalimantan Selatan (Kalsel) memiliki zona musim, sementara Kaltara tidak memilikinya. Jadi, menurut catatan BMKG Tanjung Harapan, sepanjang tahun itu selalu ada curah hujan.

“Tidak ada batas yang jelas antara musim kemarau dan musim hujan. Ini untuk di Bulungan. Kalau di peta kami itu warnanya putih, ini namanya tidak masuk zona musim,” ujarnya kepada Radar Kaltara saat ditemui di Tanjung Selor.

Selain itu, ia juga menyebutkan, ketika ada kemarau yang levelnya ekstrem, tentu kondisi itu akan dibalas dengan hujan yang ekstrem juga. Untuk tahun ini, kekeringan di Bulungan levelnya ekstrem. Demikian juga di tahun 2020, itu lebih ekstrem lagi.

“Yang perlu diingat di sini, puncak hujan tahun ini juga ekstrem, dan tahun depan juga sama. Oleh karena itu, mulai sekarang kita harus waspada,” imbuhnya.

Adapun untuk prediksi kapan baru akan terjadi hujan, hingga saat ini pihaknya belum ada mendeteksi adanya udara yang mengandung uap air dari wilayah Australia. Jadi, masih belum ada tanda-tanda turun hujan dan kondisi sekarang masih kering.

“Memang tiga hari lalu ada hujan di daerah Tanjung Palas hingga Kampung Arab. Tapi tidak cukup untuk memadamkan api di titik hot spot ini,” sebutnya.

Tapi, untuk prediksi dari BMKG sendiri, Bulungan baru akan hujan sekurang-kurangnya pada pertengahan Oktober 2019. Artinya, satu hingga dua pekan ke depan, level kekeringan di Bulungan terbilang masih cukup tinggi.

Adapun untuk peran BMKG dalam penanganan masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla), ia mengaku sejak April 2019, khususnya di Bulungan, itu sudah bersinergi dengan beberapa pihak terkait, seperti Dinas Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), termasuk juga dengan TNI/Polri.

“Di sini, setiap ada informasi hot spot yang terdeteksi, itu langsung kami sebarkan dan informasikan ke mereka. Hingga sekarang kami selalu meng-update informasi nonstop 24 jam lewat satelit,” pungkasnya. (iwk/zia)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X