Sulap Lingkungan RT Menjadi Wadah Pendidikan

- Sabtu, 21 September 2019 | 08:20 WIB

SEIRING berkembangnya zaman, kecanggihan tekonolgi tidak dapat dihindari. Tapi tergantung lagi, bagaimana ia dimanfaatkan ke arah yang positif. Banyak pula gadget untuk hiburan semata, termasuk game di kalangan anak sekolah. Tapi, sejatinya anak sekolah sangat identik dengan buku pelajaran.

Lantas, bagaimana menarik kembali minat baca bagi anak? Di lingkungan RT 63, Kelurahan Karang Anyar, tepatnya di Jalan Matahari punya cara tersendiri. Perkampungan ini mendadak seperti taman pendidikan.

Memasuki daerah RT 63, disambut dengan gapura yang mengisyaratkan ini adalah Kampung Literasi. Tepat di bawah gapura, ada majalah dinding, atau mading yang berisikan informasi-informasi.

Uniknya, begitu melewati gapura seraya tiba di taman pendidikan. Di dalam Kampung Literasi ini, terdapat 10 spot taman dan pojok baca yang dapat dikunjungi siapa saja.

Ruang baca ini tersebar di beberapa titik dalam Kampung Literasi. Baik di rumah warga setempat, maupun di pos pelayanan terpadu (posyandu) ataupun pos keamanan lingkungan (poskamling).

Mulai dari Rumah Aksara, Pojok Baca Manix, Pojok Baca Posyandu, Pojok Baca TPA Miftakhul Ulum, Pojok Baca Andha, Pojok Baca Anak Soleh-solehah, Pojok Baca Cerdas Bersama, Pojok Baca Adi, Taman Baca babe dan TBM Lisan.

Tidak hanya diperuntukan bagi anak-anak. Juga termasuk orang dewasa. Konon, spot yang dipilih adalah titik yang biasanya sebagai tempat berkumpulnya warga. Difasilitasi sederet buku, warga tidak hanya bercerita belaka. Tapi dapat membaca buku yang disediakan. Buku cerita, hingga buku pengetahuan untuk kalangan dewasa.

Salah satunya di Gang Pelangi, terdapat Pojok Baca Adi. Adi (47) bersedia rumahnya ini disinggahi anak-anak untuk mengasah ilmu. Dengan konsep menarik minat baca seperti ini, sangat didukung warga setempat.

“Tujuan yang positif, kami sangat mendukung. Ini kan untuk anak-anak juga, supaya rajin belajar,” kata pemilik rumah.

Tidak hanya difasilitasi buku. Supaya lebih berwarna, dinding rumahnya dilukis untuk lebih menarik minat anak-anak. Mural ini membuat suasananya semakin ceria.

“Dibuka setiap hari bagi anak-anak yang mau baca. Kita sudah siapkan tempat-tempat duduk, rencana mau buatkan lesehan juga,” lanjutnya.

Taman maupun pojok baca ini menjadi wadah positif berkumpulnya anak-anak. Seperti di Taman Baca Babe, terlihat beberapa anak-anak yang aktif membaca.

“Setiap hari minggu ke sini, suka baca buku cerita. Kalau ke sini ajak teman,” kata Fani, siswa kelas 3 di SD Negeri 034 Tarakan.

Pendiri Kampoeng Literasi, TBM Lisan, Enny Asrinawati mengatakan pojok baca ini menyasar pada titik-titik yang kerap dijadikan tempat berkumpul, atau nongkrong. Baik anak muda, maupun orang dewasa.

“Di rumah warga, atau tempat yang sering menjadi titik kumpul anak muda dan orang tua. Jadi daripada mereka hanya duduk-duduk cerita, bisa baca buku yang ada di situ dan itu lebih bermanfaat,” kata wanita berhijab ini.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X