TARAKAN – Cabang olahraga panahan Kalimantan Utara (Kaltara) tertatih-tatih mengikutsertakan 16 atlet demi merebut tiket menuju PON Papua 2020. Belum adanya anggaran dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltara, Ketua Umum Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Steve Singgih rela menggadaikan sertifikat tanah milik pribadinya untuk keberangkatan atlet tersebut.
Steve merasa memiliki tanggung jawab besar bagi atlet binaannya demi menjaga peluang menuju PON Papua 2020. “Saya sebagai ketua umum pastinya harus memiliki tanggung jawab, jujur saja saya menggadaikan surat tanah untuk keberangkatan 16 atlet serta 3 ofisial tim panahan Kaltara ke Jakarta. Beberapa waktu ini ketua umum KONI Kaltara juga beribadah haji, dan tidak mungkin juga menanggung semuanya, sehingga saya berinisiatif (gadai sertifikat),” beber Steve, kemarin (19/9).
Diuraikan, biaya tim mulai dari tiket pulang-pergi hingga penginapan. “Intinya uang keberangkatan, hingga penginapan kami upayakan yang terbaik untuk atlet. Saya tidak perlu sebutkan, masyarakat sudah bisa membayangkan. Apalagi sekarang ini untuk harga satu tiket pesawat saja mencapai Rp 2 juta. Kalikan saja dengan tim yang kami berangkatkan, belum lagi bagasi peralatan tanding setiap atlet,” tegasnya.
Steve yang juga pengurus inti KONI Kaltara menjelaskan, anggaran cabor yang mengikuti Pra PON belum disetujui, dan masih berpotensi berubah. “Sepengetahuan saya semua cabor yang berangkat ke Pra PON murni anggaran pribadi. Inilah semangat-semangat teman-teman cabor yang ada di Kaltara. Karena mereka ingin cabor mereka lolos hingga ke PON, mereka usaha,” ujar Steve.
“Soal anggaran, memang sudah pernah kami rapat terkait dengan penyetujuan nominal anggaran untuk masing-masing cabor, tetapi kan ini belum klir dan belum ditandatangani. Kalau misalnya sudah ada yang mengatakan ini sudah selesai, saya akan protes. Memang ada beberapa cabor yang tidak direstui oleh tuan rumah dan gagal untuk mengikuti PON 2020 nanti, mungkin ini menjadi pertimbangan. Paling tidak pengertiannya rekan-rekan KONI,” lanjutnya. (puu/lim)