TANJUNG SELOR – Sejak terbentuknya Kalimantan Utara (Kaltara) sebagai provinsi baru yang dimekarkan dari Kalimantan Timur (Kaltim) hingga saat ini, masih ada beberapa persoalan yang belum kunjung terselesaikan.
Salah satunya masalah batas wilayah antara Kaltim-Kaltara, tepatnya di wilayah Berau dan Bulungan yang hingga kini belum terselesaikan. Dalam hal ini, pemerintah daerah masih terus menunggu fasilitasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Provinsi (Setprov) Kaltara, H. Sanusi mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih terus mengejar ke Kemendagri untuk percepatan penyelesaian masalah batas wilayah dengan Kaltim itu.
“Sejauh ini belum ada (pertemuan, Red). Kita belum ada panggilan dari Kemendagri. Tapi, Gubernur sudah menyampaikan ke Dirjen Otda mengenai masalah batas itu,” ujarnya kepada Radar Kaltara saat ditemui di Tanjung Selor, Kamis (19/9).
Menurutnya, persoalan batas wilayah ini merupakan salah satu pekerjaan rumah (PR) yang harus segera diselesaikan. Sebab, ini penting untuk mendukung berbagai hal, di antaranya jika ada rencana melakukan aktivitas di daerah tersebut.
“Jadi, jika dipertanyakan apakah masalah batas itu tidak prioritas? Saya tegaskan itu prioritas. Tapi, mungkin masih ada hal lain yang diselesaikan di pusat sehingga ini masih menunggu,” tegas mantan Penjabat (Pj) Bupati Tana Tidung ini.
Sebagai tindak lanjut persoalan ini, dalam waktu dekat ini pihaknya merencanakan akan kembali berkunjung ke Kemendagri untuk mengoordinasikan persoalan tersebut. Harapannya fasilitasi dari Kemendagri bisa segera dilakukan.
Tak hanya itu, beberapa wilayah di internal provinsi termuda Indonesia ini juga masih ada yang belum klir total. Artinya, secara riil di lapangan, seperti batas antara Malinau dan Tana Tidung itu sudah tidak ada masalah. Tapi, secara legalitas dalam bentuk SK penetapan dari Kemendagri hingga kini masih berproses.
“Pastinya kita akan terus mengupayakan agar permasalahan ini (batas daerah, Red) bisa segera terselesaikan. Sehingga ke depannya kita bisa lebih fokus untuk menyelesaikan persoalan lain yang ada di Kaltara ini,” pungkasnya. (iwk/eza)