PROKAL.CO,
TARAKAN - Kekeringan yang melanda Bumi Paguntaka akibat tidak diguyur hujan, membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama jajaran TNI/Polri menggelar salat Istiska di Masjid Baitul Izza Kota Tarakan (18/9).
Melalui salat Istiska ini, pihaknya mengharapkan turunnya hujan di Kota Tarakan. Ketua Majelis Ulama Islam (MUI) Kalimantan Utara (Kaltara), KH. Zainuddin Dalila menuturkan salat Istiska merupakan salat meminta hujan yang dianjurkan oleh Rasul ketika seorang manusia merasa kesulitan air dan membutuhkan hujan.
“Tidak ada tempat kita memohon. Ini hanya dapat disampaikan kepada Allah melalui salat Istiska yang sudah dilakukan sejak zaman nabi kalau lama tidak ada hujan,” ucapnya.
Untuk itu, pihaknya melaksanakan salat Istiska agar masyarakat Tarakan dapat merasa bahwa ibadah tersebut memang perlu dilakukan. Apalagi Kota Tarakan saat ini mengalami musim kekeringan, sehingga perlu dilakukan salat Istiska.
Nah, sebelum melakukan salat Istiska, dijelaskan Zainuddin, setiap umat wajib berpuasa satu hingga tiga hari, kemudian melakukan ritual maaf memaafkan sesama manusia. Jika telah merasa bersih dan suci, umat kemudian berada di lapangan besar berbondong-bondong untuk melakukan salat Istiska.
“Salat Istiska itu biasanya sampai membuat masjid tidak muat, karena kepenuhan umat. Jadi salat Istiskaseperti salat sunah, dua rakaat, kemudian ada khotbah pertama dan kedua,” jelasnya.