Kualitas Udara Baik, tapi Sekolah Kok Diliburkan?

- Kamis, 19 September 2019 | 09:13 WIB

TANJUNG SELOR – Berdasarkan pantauan  Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Utara (Kaltara) Rabu (18/9) melalui Air Quality Monitoring System (AQMS) menunjukkan kualitas udara di Tanjung Selor kategori baik. Dikarenakan berdasarkan partikel udara berada diangka 5.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Kerusakan Lingkungan pada DLH Kaltara, Obed Daniel menjelaskan, kualitas udara saat ini baik.Dimana AQMS yang mendeskripsikan kondisi kualitas udara setempat.

Dan Tanjung Selor berada di warga hijau. Artinya, kondisi baik jika berada pada biru kualitas sedang, jika kondisi tidak sehat berada di warna kuning, kondisi sangat tidak sehat berwarna merah dan jika kondisi berbahaya berwarna hitam.

“Kondisi kualitas udara baik. Parameter menurut klasifikasi udara saat ini hijau artinya baik. Jadi jangan cemas,” jelasnya.

Kemudian, parameter yang diberikan dari DLH yang berada di Kota Tarakan tak jauh berbeda dengan kondisi yang terjadi di Tanjung Selor. Sehingga, ia menegaskan kabut asap yang menyelimuti beberapa hari terakhir merupakan kabut asap dari tetangga.

Dan yang harus menjadi perhatian yakni kondisi cuaca saat ini dipengaruhi El Nino lemah artinya extreme kering terjadi kemarau berpanjangan dan curah hujan rendah.

“Kondisinya sama berdasarkan catatan yang diberikan DLH Tarakan. Karena kabut asap dari tetangga. Sedangkan Tanjung Selor saat ini aman,” tegasnya.

Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinkes Kaltara, Agust Suwandy menjelaskan dari laporan harian selama lima hari terakhir tidak terjadi peningkatan signifikan terkait kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kaltara. Artinya, dampak kabut asap terhadap kesehatan di Kaltara saat ini masih aman.

“Laporan harian tidak signifikan angkannya juga tidak meningkat setiap hari. Antar daerah berdasarkan laporan harian ke Dinkes Kaltara kondisinya fluktuatif. Kondisi ini berdasarkan laporan yang disampaikan dari tiga kabupaten/kota di Kaltara. Diantaranya, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan dan Kota Tarakan,” bebernya.

Kemudian Kepala Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara Mohammad Pandi mejelaskan, karhutla yang terjadi di Bulungan sudah diantisipasi mulai dari TNI Polri pemerintah daerah dan masyarakat. Bahkan, sejumlah personel dan armada BPBD Kaltara ikut disiagakan di posko karhutla. “Kondisi saat ini ada beberapa titik. Personel gabungan sudah berada dilokasi melakukan pemadaman,” tuturnya.

Namun, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulungan, H. Jamaluddin Saleh menjelaskan kabut asap yang menyelimuti wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) khususnya di Bulungan mulai mengganggu aktivitas belajar mengajar sejumlah sekolah di Bulungan. Bahkan sejak, Selasa (17/9) sebanyak 12 sekolah terpaksa diliburkan.

Dijelaskannya, sekolah yang diliburkan merupakan sekolah yang ada di  Kecamatan Tanjung Palas Timur. Karena berdampak langsung terhadap kabut asap. Sedangkan untuk sekolah yang tidak berdampak langsung masih tetap melakukan ativitas belajar mengajar.

"Saya sudah tinjau ke lokasi, dan titik api itu berada persis di belakang sekolah, jadi memang layak untuk diliburkan," ungkap Jamaluddin kepada Radar Kaltara, kemarin.

Adapun 12 sekolah yang diliburkan tingkat SD dan SMP. Untuk SD yang seperti; SDN 001, SDN 010, SDN 011, SDN 012 dan SDN 013. Sedangkan jenjang SMP yang diliburkan SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5, SMPN 6 dan SMPN 7.

"Kita belum dapat memastikan sampai kapan sekolah diliburkan, yang pasti kalau sudah membaik sekolah akan kembali masuk seperti biasa," bebernya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X