Deg-degan Setiap Kali Muncul Kabar Ada yang Meninggal

- Rabu, 18 September 2019 | 09:23 WIB

RATUSAN masyarakat tumpah-ruah memenuhi Masjid Baitul Izzah menyambut kedatangan sanak-saudara maupun orang tua yang telah selesai menjalankan ibadah haji. Kepulangan jemaah haji yang sempat tertunda tersebut, menjawab kegelisahan mereka yang menanti sejak pekan lalu.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah pada Kemenag Tarakan H. Asmawan mengatakan, jadwal pada Selasa (17/9) akhirnya bisa berjalan lancar.

“Kondisinya alhamdulillah sehat. Walaupun kepulangan sempat terkendala dengan buruknya cuaca, namun akhirnya bisa kembali bertemu keluarganya dalam keadaan sehat dan bahagia. Dari pantauan kami juga keluarga penjemput bisa mengerti arahan petugas,” ujarnya, kemarin (17/9).

Jemaah yang tiba pada berjumlah 118 orang dan tersisa 16 jemaah yang menyusul dengan pesawat lain. Meski demikian, ia belum dapat memastikan apakah sisa jemaah akan dikumpulkan pada masjid atau hanya di Bandara Internasional Juwata Tarakan.

“Jumlah jemaah yang pulang sekitar 118 orang dan sisanya 16 menyusul dengan pesawat berikutnya. Yang 16 ini kami masih koordinasikan apakah akan disambut di sini atau hanya di bandara. Alhamdulillah semua jemaah dijemput keluarga masing-masing,” tukasnya.

Lanjutnya, adapun jemaah yang harus ditinggalkan anggota keluarga lainnya saat ibadah, sudah dapat menerima keadaan tersebut. Sambunganya, dalam kegiatanibadah haji tahun ini sedikitnya terdapat 3 jemaah yang meninggal. Selain itu, terdapat jemaah yang sakit sudah dikembalikan ke kotanya masing-masing.

“Jemaah yang kehilangan suami karena meninggal di Arab Saudi juga hadir. Dan sudah mengikhlaskan kepergian suaminya dimakamkan di sana. Kondisinya sudah kembali normal. Mungkin tidak ada antisipasi khusus karena memang rata-rata jemaah yang meninggal itu lanjut usia, kalau faktor kelelahan kami sudah mengantisipasi dengan memfasilitasi jemaah lanjut usia dengan bus dalam rangkaian ibadah haji,” ucapnya.

Sementara itu, seorang jemaah H. Irwan merasa cukup lega dapat kembali bertemu kepada keluarga. Mengingat dalam 2 hari terakhir, kepulangan jemaah sempat tertunda karena faktor cuaca.

“Senang dan bahagia akhirnya bisa kembali bertemu keluarga. Sempat tertunda karena cuaca, tapi alhamdulillah bisa pulang dengan sehat. Pastinya senang karena ibadah haji ini mungkin ibadah sekali dalam seumur hidup jadi pengalaman ibadah ini tidak bisa dilupakan,” tukasnya.

Senada, Siti Fatimah keluarga dari seorang jemaah mengaku cukup senang dapat bertemu dengan orang tuanya kembali. Menurutnya, ia cukup lama mengkhawatirkan kesehatan orang tuanya saat mendengar adanya jemaah yang meninggal.

“Alhamdulillah orang tua saya sampai dengan selamat. Cukup senang melihat orang tua sehat. Sempat khawatir mendengar berita ada jemaah yang meninggal di sana, saya beriterima kasih orang tua saya yang berumur 80 tahun masih diberi kesehatan dan keselamatan,” pungkasnya.

 

2,5 JAM DI ATAS PESAWAT

Sementara 318 jemaah haji yang tergabung dalam Kloter 15 dapat tiba di Nunukan dan Sebatik sekira pukul 12.00 WITA, Selasa (17/9). Para keluarga sangat terharu dan gembira setelah melihat yang ingin dijemput telah tiba.

Salah seorang jemaah haji asal Sebatik, Hj. Sari mengatakan seharusnya pemberangkatan untuk jemaah haji dilakukan pada 08.30 WITA pada Senin (16/9)  dengan penerbangan dari Balikpapan menuju Tarakan. Menggunakan maskapai Lion Air. “Penerbangan baru dilakukan pada pukul 10.00 WITA pada Senin (16/9). Karena telah diumumkan, bahwa pesawat akan segera diterbangkan,” kata Hj. Sari.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Eks Ketua KPU Kaltara Bulat Maju Pilkada Bulungan

Jumat, 12 April 2024 | 11:00 WIB

Bupati Bulungan Ingatkan Keselamatan Penumpang

Kamis, 11 April 2024 | 16:33 WIB
X