Kaltara Aman Karhutla, Kapolda Bilang Tinggal Asap Saja...

- Rabu, 18 September 2019 | 08:57 WIB

TANJUNG SELOR – Provinsi Kalimanta Utara (Kaltara) saat ini aman dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Tercatat, dari pantauan di BMKG ditemukan hanya satu titik hotspot.

Hal ini ditegaskan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kaltara Brigjen Pol Indrajit, yang ditemui usai mengikuti video conference bersama Pangdam VI/Mulawarman. Satu titik api yang terdeteksi berada di titik rendah. “Berdasarkan pantauan titik api dari BMKG saat ini hanya ada satu titik api. Dengan kategori rendah atau sisa api yang dipadamkan. Tinggal asap saja,” ucap Kapolda Kaltara Brigjen Pol Indrajit kepada Radar Kaltara, (17/9).

Ia menegaskan, TNI, Polri dan pemerintah daerah sudah bergerak cepat menangani karhutla yang terjadi. Sehingga pihaknya berharap agar tidak ada lagi masyarakat yang melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar. Sebab, dampak yang ditimbulkan merugikan semua masyarakat. Kapolda pun berharap agar membuka lahan dilakukan dengan cara gotong-royong. “Baiknya dilakukan dengan cara gotong-royong atau tenguyun,” tegasnya.

Kapolda juga menuturkan, suku apapun dan agama apapun tidak mengizinkan untuk membuka lahan karena merugikan masyarakat. Lantaran dampak api ini membuat kabut asap dan berakibat menghambat kegiatan dan merusak kesehatan. “Asap menyelumuti Tarakan dan Bulungan. Berapa kerugian? Menghambat kegiatan dengan tidak beroperasinya pesawat. Juga dengan ini menganggu perekonomian. Ditambah lagi kesehatan, adanya ISPA (insfeksi saluran pernapasan akut) dan sekolah diliburkan,” tanyanya.

Terkait  Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2009, pada ayat 2  pasal 69 tentang kearifan lokal, pembukaan lahan dapat dilakukan hanya dua hektare untuk satu kepala keluarga. Menurut Kapolda, aturan tersebut dibenarkan jika diperkuat dengan cara meminta izin kepada kapolsek, danramil dan camat setempat. Jika tidak dapat izin, Kapolda menegaskan agar pembukaan lahan tidak dilakukan. “Apalagi dengan kondisi saat ini curah hujan rendah. Hal itu tidak dapat dilakukan. Apalagi dengan alasan jika dibakar menjadi pupuk itu tidak benar,” ungkapnya.

“Saya mengimbau jangan lagi membuka lahan dengan dibakar. Ada aturan bisa tetapi kondisi tidak memungkinkan. Jika bakar 2 hektare namun merembet jadi 12 hektare. Ini salah, makanya budaya tenguyun harus dilakukan lagi. Jika lahan si A hari ini bersama TNI-Polri dan masyarakat. Kemudian lahan si B. Ini baik itu gotong-royong membuka lahan dengan cara manual,” harapnya.

Dengan kondisi ini, TNI dan Polri membentuk operasi khusus yang terdiri tiga tim khusus. Pertama, tim operasi prehentif yang melakukan sosialisasi, imbauan langsung di masyarakat. Kemudian, tim khusus perventif yang terdiri dari babinsa dan babinkabtimas melakukan patroli ke daerah rawan. Terakhir, tim penegakan hukum. “Jika ada unsur sengaja, ada tim khusus yang melakukan lidik dan sidik. Jadi mengetahui siapa yang memerintahkan masyarakat untuk melakukan pembakaran. Dan saat ini masih lidik dan sidik. Saya tegaskan ke Kapolres untuk tindak tegas,” tuturnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara Mohammad Pandi menjelaskan, dalam menanggulangi bahaya karhutla ini, pemerintah provinsi telah mengerahkan personel di posko karhutla yang belokasi di Kecamatan Tanjung Palas Timur. Sejumlah peralatan juga disiapkan di posko. “Karena untuk mengantisipasi di daerah tersebut sehingga BPBD menyiapakan personel dan sejumlah armada,” jelasnya. (akz/ash)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X