Awal Karier Terbayang sebagai Teller Bank

- Selasa, 17 September 2019 | 09:32 WIB

MENGAWALI karir di Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), sebenarnya bukanlah tujuan awal Agus muda, saat mencari pekerjaan dulu. Namun nasib yang baik, membawa ia untuk meniti karier pada lembaga negara dan akhirnya melenggangkan namanya menjadi pimpinan perwakilan di Kaltara.

Sejak menyelesaikan strata-1 di salah satu perguruan tinggi yaitu Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto, Jawa Tengah. Ia sempat merasakan dilema mencari pekerjaan yang pas.

"Jadi saya lahir dan besar di Purwokerto dan mengenyam pendidikan di sana. Kemudian setelah lulus tahun 1997 dan mencari-cari pekerjaan, kemudian tahun 1998 saya masuk BPK. Sewaktu masa krismon (krisis moneter), saya sempat mendaftar di Departemen Keuangan, BPK dan di perusahaan swasta salah satu perusahaan leasing,” kisahnya kepada Radar Tarakan, kemarin (16/9).

Nasib berkata lain, hamper saja ia bekerja di perusahaan leasing di Purwokerto. Dalam perjalanan, perusahaan leasing tersebut tidak jadi buka. Ia pun diterima di BPK.

Sebagai seorang lulusan di bidang akuntan, ia tidak menyangka akan mendapat banyak pengetahuan baru setelah berkarier. Ia mengaku sempat bingung dengan tugas di BPK.

Dalam pikiran Agus, bekerja di BPK nantinya pada posisi seperti teller bank. Namun kemudian, ia menyadari pekerjaannya tersebut jauh dari hal-hal yang ia bayangkan sejak awal.

"Awalnya saya berpikir hanya menghitung keuangan saja, rupanya pas bekerja di BPK, itu kan penugasannya tidak cuma pada laporan keuangan, tapi audit tentang belanja modal, cek fisik bangunan, penghasilan orang, jalanan dan lain-lain. Akhirnya saya harus kembali belajar di dunia kerja karena di BPK ini kami harus siap memeriksa apa saja. Termasuk nilai bangunan, kendaraan dan aset lainnya," tukasnya.

Menjadi pimpinan pada sebuah lembaga pemeriksaan keuangan negara, bukanlah cita-cita pria 3 anak ini. Sebagai lulusan ekonomi akuntansi sebenarnya ia bercita-cita sebagai dosen, dapat mengajar.

"Sebenarnya cita-cita saya menjadi dosen, karena saya dulu senang mengajar. Waktu kuliah dulu, saya sering mentransfer ilmu kepada junior-junior saya di kampus. Sampai sekarang di BPK saya juga aktif di pokja (kelompok kerja). Kerena tugas kami kan sosialisasi, ke perwakilan sehingga saya bisa menyampaikan materi di kegiatan itu," tuturnya.

Waktu demi waktu berlalu hingga akhirnya ia dapat menjalankan tugas tersebut dengan baik. Tepat 10 tahun meniti karier di BPK Yogyakarta, ia dipromosikan ke Jambi. Dengan penuh semangat, ia menyambut kesempatan tersebut.

"Tahun 2008 saya pindah ke Jambi promosi jabatan waktu itu jadi kepala seksi I, kemudian setelah kepala seksi I ditiadakan, saya dialihkan ke kepala unit pemeriksaan. Setelah itu saya pindah tugas ke Maluku, sebagai ketua perencana dan pengkajian pemeriksaan di lingkungan BPK. Singkat cerita, dalam perjalanannya kemudian saya menjabat di  BPK Perwakilan Maluku Utara. Setelah itu terakhir menjabat sebagai Kepala Perwakilan BPK Kaltara," terangnya.

Pekerjaannya sebagai pemeriksa, banyak rintangan dan godaannya. Kuncinya membentengi diri dengan prinsip. Sejak dulu, ia percaya seseorang harus dapat bekerja dengan keras, ikhlas dan cerdas. Dengan 3 prinsip tersebut, ia meyakini jika pekerjaan apa pun dapat dikejakan dengan baik.

"Saya sangat bersyukur dipercayakan menjadi kepala perwakilan. Otomatis juga harus siap. Karena tanggung jawabnya kan lebih besar. Tapi namanya jabatan kan amanah, seberat apa pun harus dilaksanakan sebaik mungkin. Makanya saya punya prinsip hidup bekerja keras, bekerja ikhlas, bekerja cerdas. Karena filosofinya bekerja keras itu setiap orang yang ingin mencapai cita-citannya harus bekerja keras,” terangnya.

“Bekerja ikhlas untuk mengabdi kita harus ikhlas bekerja demi bangsa dan negara. Bekerja cerdas itu lebih dari strategi bagaimana cara kita mengatur waktu seefektif mungkin, jadi tidak hanya asal keluar keringat," ujarnya.

Setelah beberapa minggu bertugas di Kaltara, ia merasakan kondisi dan situasi berbeda dengan di Maluku Utara. Meski mengakui keindahan alam Maluku Utara lebih mempesona, namun masyarakat Kaltara juga lebih ramah.

Halaman:

Editor: anggri-Radar Tarakan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Bulungan Beri Keringanan BPHTB

Sabtu, 20 April 2024 | 11:50 WIB

Di Bulungan, 400 Ha Lahan Ludes Terbakar

Sabtu, 20 April 2024 | 10:28 WIB

KMP Manta Rute KTT-Tarakan Kembali Beroperasi

Sabtu, 20 April 2024 | 10:01 WIB

Pemkab Nunukan Buka 1.300 Formasi untuk Calon ASN

Kamis, 18 April 2024 | 12:44 WIB

Angka Pelanggaran Lalu Lintas di Tarakan Meningkat

Kamis, 18 April 2024 | 11:10 WIB
X